Heru Minta Maaf Proses PPDB di Jakarta Masih Ada Kekurangan

Heru minta kekurangan PPDB untuk evaluasi

Jakarta, IDN Times - Penjabat (PJ) Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono meminta maaf karena banyak kekurangan selama proses seleksi penerimaan peserta didik baru (PPDB) 2023 di Jakarta.

Dia mengakui pelayanan yang diberikan kepada masyarakat, khususnya orangtua calon peserta didik belum berjalan dengan baik.

"Jika ada pelayanan yang masih kurang, tentunya saya mohon maaf. Ini akan kita evaluasi untuk penyelenggaraan yang lebih baik di tahun depan,” ujar Heru di SD Duren Sawit, Jakarta Timur, Selasa (18/7/2023).

 

 

1. Heru temukan 23 masalah

Heru Minta Maaf Proses PPDB di Jakarta Masih Ada KekuranganSiswa dan wali murid berkonsultasi dengan petugas pusat layanan informasi Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMA 7 Solo, Jawa Tengah, Selasa (2/7/2019). ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Meskipun PPDB telah usai, namun Heru mencatat masih ada 23 temuan yang nantinya digunakan sebagai bahan evaluasi agar pelaksanaan PPDB selanjutnya berjalan lancar.

"Evaluasi jarak penerimaan, nanti evaluasi pendidikan juga ini akan dievaluasi, tapi sejauh ini sih 80 persen bagus. Insya allah ramah anak," imbuh Heru.

Baca Juga: Banyak Polemik, Menko PMK: PPDB Zonasi Tetap Harus Dilakukan

2. Heru pastikan proses belajar mengajar lancar

Heru Minta Maaf Proses PPDB di Jakarta Masih Ada KekuranganIlustrasi siswa sekolah (ANTARA FOTO/Irwansyah Putra)

Dalam peninjauan tersebut, Heru menyapa para siswa yang baru mengenal lingkungan sekolah dan memastikan proses belajar-mengajar berlangsung lancar.

"Mereka berani mengekspresikan diri dan itu bagus. Semuanya baik-baik dan pintar," ungkap Heru.

3. Kurangi bahan plastik di sekolah

Heru Minta Maaf Proses PPDB di Jakarta Masih Ada KekuranganProduk UMKM Bukan Plastik di Semarang yang memproduksi kemasan plastik dari bahan organik. (dok. Tokopedia)

Heru juga mengimbau pihak sekolah dapat mengurangi penggunaan barang plastik sekali pakai. Setiap siswa juga dianjurkan untuk membawa tempat minum (tumbler) dan makanan dari rumah.

 "Saya minta untuk sekolah-sekolah, mengurangi yang berbau plastik yaa dan bahan-bahan bplastik, lalu anak-anak pastikan membawa tumbler membawa makanan sendiri," katanya.

 

Baca Juga: BPS Catat Pertumbuhan Ekonomi Jakarta Era Heru Naik, Kemiskinan Turun

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya