Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, KPAI: Dampak Pandemik Nyata

KPAI mempertanyakan interaksi keluarga dengan lingkungan

Jakarta, IDN Times - Seorang ibu di Brebes, Jawa Tengah, tega menggorok ketiga anak kandungnya. Satu di antaranya tewas, sedangkan dua anak masih menjalani perawatan intensif di rumah sakit akibat luka berat.

Terkait ini, Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Jasra Putra, merasa miris dengan aksi sang ibu yang tega menghabisi anaknya dengan cutter dengan berbagai alasan. Bahkan, Jasra mempertanyakan sedalam apa trauma yang dialami Yanti.

"Dengan berbagai alasan yang sangat satir dan getir untuk kemanusiaan agar anak tidak susah. Sepertinya, trauma sang Ibu yang sejak kecil tidak mendapatkan kasih sayang dan ia tidak ingin itu terjadi dengan anaknya," ujar Jasra dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Jumat (25/3/2022).

1. Pandemik membuat depresi

Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, KPAI: Dampak Pandemik NyataPetugas PMI Jakarta Pusat menyemprotkan cairan disinfektan di SDN Johar Baru 03. Jakarta, Sabtu (22/1/2022). (ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga)

Menurut Jasra, kondisi tersebut diperparah dengan putusnya akses ekonomi karena pandemik COVID-19 dan kekhawatiran kebutuhan dasar, sehingga seperti tidak ada jalan keluar.

"Menjadi depresi berat, yang membuat pilihan mengakhiri hidup anak anaknya. Sebegitu beratkan trauma keluarga kecil ini? Apakah sebegitu aib permasalahan itu, sehingga tidak bisa menceritakan kepada siapapun, tidak bisa curhat kepada siapapun, tidak punya ruang sosialisasi," terangnya.

Baca Juga: 11 Fakta Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, Kisahnya Bikin Pilu

2. Lemahkan kohesi sosial dan budaya gotong royong

Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, KPAI: Dampak Pandemik NyataKomisioner KPAI Jasra Putra /dok Pribadi

Jasra menilai jika pandemik menjadi endemik nantinya, dampak tersebut kelihatannya akan tetap berbuntut panjang. Sebab ada keberagaman situasi kemampuan keluarga.

"Namun di sisi lain, sebegitu lemahkan kohesi sosial kita, budaya gotong royong, empati atau kepedulian kita, sehingga permasalahan kebutuhan dasar sama sekali tidak ada yang memperhatikan. Padahal begitu banyak orang ada di sekitar mereka? Apa yang terjadi sebenarnya kepada keluarga ini. Di bilang keluarga tertutup, tapi di dalam satu atap ada saudara, ada tetangga yang dekat, pemukiman juga nampak berdekatan," ungkapnya

3. Dampak panjang pandemik nyata terjadi di keluarga

Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, KPAI: Dampak Pandemik NyataKolase foto Kanti Utami/Twitter

Berdasarkan survei KPAI dan pengaduan KPAI selama 2021, Jasra membeberkan dampak panjang pandemik nyata terjadi di keluarga. Bahkan di luar perkiraan, seperti yang dilakukan Kanti.

Jasra mengatakan selama pandemik 2021 KPAI mencatat 2.971 masalah anak terkait pengabaian pemenuhan hak anak, yang dominan terjadi di dalam pengasuhan baik yang berada di dalam keluarga maupun yang di luar keluarga dengan total 2281 kasus.

"Dan data ini diyakini data fenomena puncak gunung es, karena tidak semua orang berpandangan hal sama tentang kekerasan anak, dan harus mengadukannya. Apalagi data yang mencatat 30.776 anak yatim piatu karena orang tua meninggal COVID," katany.

Baca Juga: Viral Video Jeritan Hati Ibu Gorok 3 Anak di Brebes, Begini Kisahnya

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya