IDI Investigasi Kematian Dokter Mawarti di Papua

IDI minta jaminan keamanan dan keselamatan nakes di wilayah

Jakarta, IDN Times - Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) akan mengawal investigasi penyebab kematian dokter Mawarti yang bertugas di RSUD Nabire, Papua. Diketahui dokter Mawar meninggal dunia pada 9 Maret 2023.

“PB IDI sudah berkomunikasi dan berkoordinasi dengan Ketua IDI Cabang Nabire dan Ketua IDI Wilayah Papua dan akan terus mengawal investigasi penyebab kematian almarhumah dr Mawartih. Mengenai informasi penyebab kematian yang beredar di media dan sosial media, kami meminta seluruh pihak untuk menunggu pengumuman hasil otopsi untuk menghindari misinformasi,” kata Ketua Umum PB IDI, Moh. Adib Khumaidi dalam siaran tertulis, Minggu (12/3/2023).

1. IDI minta kematian dokter Mawarti diusus tuntas

IDI Investigasi Kematian Dokter Mawarti di PapuaPengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) akan mengawal investigasi penyebab kematiaPB IDI duka cita atas meninggalnya dokter dr Mawarti yang bertugas di RSUD Nabire, Papua/dok instagram IDI

Adib menegaskan agar kasus ini diusut tuntas dan PB IDI siap mengawal kasus ini. Dia juga memberikan apresiasi yang tinggi untuk IDI Nabire yang sigap segera kejadian diketahui langsung melakukan berkoordinasi dengan RSUD Nabire, Pemda Nabire sehingga kurang dari 24 jam, jenazah sudah tiba di Makassar.

"Apresiasi setinggi-tinggi untuk kerjasama yang baik antar POLDA Papua dan POLDA Sulawesi Selatan serta BiddokKes Polda Sulsel (Bidang Kedokteran Dan Kesehatan) sehingga rangkaian pemeriksaan dan autopsi berjalan lancar," imbuhnya.

Baca Juga: Mertua Kiky Saputri Berobat Stroke Kuping ke Luar Negeri, Ini Kata IDI

2. IDI minta jaminan keamanan dan keselamatan nakes di wilayah konflik

IDI Investigasi Kematian Dokter Mawarti di Papuailustrasi nakes kelelahan setelah memberikan pelayanan pasien positif COVID-19 (IDN Times/Ervan)

Adib menambahkan PB IDI meminta kepada Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, serta seluruh aparat keamanan di daerah terutama di wilayah konflik untuk memberikan jaminan keamanan dan keselamatan pada para tenaga kesehatan yang bertugas di daerah tersebut.

“Hal penting untuk mengatasi kendala dalam pemerataan dokter terutama dokter spesialis di daerah adalah belum ada jaminan keselamatan dan keamanan bagi para tenaga kesehatan yang bertugas, terutama di wilayah konflik. Selain itu, pemerintah juga perlu memperbaiki infrastruktur termasuk akses menuju fasilitas kesehatan sehingga baik tenaga kesehatan dokter maupun masyarakat bisa mengakses layanan kesehatan dengan lebih baik,"katanya.

"PB IDI akan selalu menjadi mitra strategis pemerintah untuk mendorong berkembangnya layanan kesehatan di Indonesia. Namun kendala pemerataan dokter spesialis di daerah terutama wilayah terpencil akan sulit diatasi apabila hal-hal seperti jaminan keamanan dan keselamatan serta akses infrastruktur tidak diperbaiki oleh pemerintah,” tegas Adib.

3. Jangan ada lagi nakes yang meninggal di wilayah konflik

IDI Investigasi Kematian Dokter Mawarti di PapuaIlustrasi Duka Cita (IDN Times/Arief Rahmat)

Keluarga Almarhumah dokter Mawar, mengharapkan kasus kehilangan tenaga kesehatan seperti jangan lagi terjadi. Keluarga sangat berharap agar pejuang-pejuang kesehatan yang bersedia mengabdi di daerah terluar, perbatasan, terpencil dan daerah konflik benar-benar mendapat kepastian dan perlindungan keselamatan dalam tugas, dan jaminan itu wajib ada dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.

"Semoga kejadian yang merengkut nyawa dokter Mawar adalah kejadian terakhir untuk tenaga kesehatan," ujarnya

Baca Juga: PB IDI Kirim Relawan Medis untuk Gempa Turki-Suriah

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya