IDI: Ratusan Petugas KPPS Meninggal Bukan Karena Kelelahan
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Ikatan Dokter Indonesia (IDI) menyimpulkan meninggalnya ratusan petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) bukan karena kelelahan.
"Kelelahan hanya sebagai salah satu faktor yang memperberat suatu penyakit yang menyebabkan kematian tersebut, salah satu risiko saja ya," ujar Ketua Umum Pengurus Besar IDI, Daeng M Faqih usai Diskusi Publik Membedah Persoalan sebab Kematian Mendadak Petugas Pemilu dari Perspektif Keilmuan di kantor Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, Jakarta, Senin (13/5).
1. Kelelahan jadi pemicu risiko penyakit
Faqih menegaskan dari awal kasus tersebut muncul, IDI memang sudah menyatakan kelelahan bukan menjadi faktor utama.
Menurut dia, meninggalnya anggota KPPS kemungkinan memiliki riwayat penyakit sehingga saat kondisi badan sedang lelah bisa memperberat penyakit tersebut.
"Kesimpulan diskusi tersebut sudah jelas. Kelelahan hanya pemicu, misalkan dia sudah memiliki riwayat penyakit jantung, stroke ditambah kecapaian dan faktor lain itu yang menyebabkan dia meninggal," imbuhnya.
2. IDI akan teliti
IDI merekomendasikan agar kematian ratusan petugas KPPS usai Pemilu yang terjadi dalam waktu singkat tersebut seharusnya diteliti dan diinvestigasi lebih dalam secara independen dan ilmiah.
Faqih menjabarkan penelitian bisa dilakukan dengan membedah mayat tentunya berdasarkan persetujuan keluarga pasien, rumah sakit dan pemerintahan daerah.
"Kami memang menyarankan agar para ahli untuk meneliti dan menginvestigasi untuk mengetahui sebab akibatnya agar bisa memberikan rekomendasi Pemilu ke depan," bebernya.
Editor’s picks
Tercatat selama Pemilu 2019, total ada 469 petugas KPPS yang meninggal dunia per Jumat (10/5). Petugas KPPS yang dilaporkan sakit berjumlah 4.602 orang.
Baca Juga: 13 Jenis Penyakit Penyebab Meninggalnya Petugas KPPS di 15 Provinsi
3. 13 penyakit sebabkan petugas KPPS meninggal
Dokter Penyakit Dalam Zubairi Djoerban mengungkapkan berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terdapat 13 penyakit yang menjadi penyebab meninggalnya 583 petugas petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS).
Dia memaparkan dari laporan dinas kesehatan dari 15 provinsi jika diakumulasikan, ditemukan kematian disebabkan oleh 13 jenis penyakit dan 1 kecelakaan.
13 penyakit tersebut adalah infarct myocard, gagal jantung, koma hepatikum, stroke, respiratory failure, hipertensi emergency, meningitis, sepsis, asma, diabetes melitus, gagal ginjal, TBC, dan kegagalan multi organ.
4. Petugas KPPS usia lanjut
Dari data tersebut, Zubairi merinci jumlah korban petugas KPPS yang meninggal di DKI Jakarta sebanyak 22 jiwa, di Jawa Barat 131 jiwa, Jawa Tengah 44 jiwa, Jawa Timur 60 jiwa.
Sedangkan di Banten 16 jiwa, Bengkulu 7 jiwa, Kepulauan Riau 3 jiwa, Bali 2 jiwa, Kalimantan Selatan 8 jiwa, Kalimantan Tengah 3 jiwa, Kalimantan Timur 7 jiwa, Sulawesi Tenggara 6 jiwa, Gorontalo tidak ada, Kalimantan Selatan 66 jiwa, dan Sulawesi Utara 2 jiwa.
"Kebanyakan usia korban meninggal merupakan usia lanjut di kisaran 50 sampai 59 tahun," imbuhnya.
Baca Juga: Nasib Komar, Divonis Gagal Ginjal Usai Bertugas jadi KPPS