Jaringan Koalisi 18+ Desak KPI Turunkan Semua Episode Suara Hati Istri

Sinetron Zahra dinilai kampanyekan perkawinan anak

Jakarta, IDN Times - Polemik sinetron Suara Hati Istri yang tayang di Indosia dianggap publik mempromosikan poligami dan kekerasan seksual terhadap anak terus menuai protes. Terlebih, karakter istri ketiga Zahra diperankan oleh artis yang baru berusia 15 tahun.

Masyarakat yang tergabung dalam gerakan pencegahan perkawinan anak jaringan Koalisi 18+ pun mendesakkan Komisi Penyiaran Indonesia dan Kementrian Komunikasi dan Informatika untuk menurunkan seluruh episode tayangan sinetron tersebut.

"Program sinetron ini terkesan ingin memberikan kesan pada publik bahwa perkawinan anak sah saja dilakukan, termasuk menjadi pelaku poligami dan kekerasan seksual terhadap anak yang semakin mempopulerkan para pelaku," ujar Jaringan Koalisi 18+ dalam siaran tertulis yang diterima IDN Times, Kamis (3/6/2021).

1. Tontonan yang ditampilkan seharusnya bisa mendidik

Jaringan Koalisi 18+ Desak KPI Turunkan Semua Episode Suara Hati IstriIlustrasi Sensor Konten (IDN Times/Mardya Shakti)

Jaringan Koalisi 18+ menyayangkan, sebagai salah satu tontonan masyarakat yang di gemari khususnya kelompok perempuan dan anak, seharusnya konten yang ditampilkan memberi pesan pendidikan bahaya perkawinan anak serta kekerasan seksual terhadap anak.

"Tontonan yang ditampilkan seharusnya bisa mendidik dan tontonan yang imajinatif. Bukan malah sebaliknya, kasus perkawinan anak, kasus poligami dan kasus kekerasan seksual terhadap anak dianggap sebagai tontonan yang mendidik dalam acara tersebut," tegas Jaringan Koalisi 18+.

Baca Juga: KPI dan Menteri Meradang, Pemeran Zahra Suara Hati Istri Diganti

2. KemenPPA harus bertindak tegas

Jaringan Koalisi 18+ Desak KPI Turunkan Semua Episode Suara Hati IstriMenteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Bintang Puspayoga (Dok. Humas KemenPPPA)

Selain menurunkan semua episode, Jaringan Koalisi 18+ meminta Kementrian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melakukan tindakan tegas untuk menyuarakan serta memberikan rekomendasi kuat untuk menarik tayangan sinetron karena mempromosikan perkawinan usia anak.

Mereka juga meminta Ketua Lembaga Sensor Film (LSF) mengevaluasi secara menyeluruh program sinetron dan melakukan proses seleksi scene.

3. Yuk selektif berikan tayangan

Jaringan Koalisi 18+ Desak KPI Turunkan Semua Episode Suara Hati IstriPemain sinetron Suara Hati Istri: Zahra di balik layar (inst

Di sisi lain, Jaringan Koalisi 18+ meminta rumah produksi film untuk menghentikan produksi dan mencegah terjadinya peredaran sinetron tersebut. Sebab, mereka menilai bertentangan dengan semangat pencegahan penghentian perkawinan anak dan penghapusan kekerasan seksual.

"Kami meminta Indosiar agar lebih selektif dalam memberikan tayangan sehingga tidak berdampak buruk pada perkembangan anak di Indonesia, dan mengkaji seluruh tayangan termasuk proses produksi dan membuat iklan layanan masyarakat tentang pencegahan perkawinan anak sebagai bentuk permintaan maaf atas telah tayangnya sinetron Suara Hati Istri Zahra," imbuhnya.

4. Monitoring ketat terhadap produksi

Jaringan Koalisi 18+ Desak KPI Turunkan Semua Episode Suara Hati IstriTwitter

Mereka menyerukan kepada tokoh agama dan lintas iman untuk bersama menyatakan sikap menolak segala bentuk program televisi dan audio visual lainnya yang mempromosikan perkawinan anak, perilaku kekerasan seksual terhadap anak serta kekerasan terhadap perempuan menjadi konsumsi publik.

"Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melakukan monitoring ketat terhadap produksi pengetahuan yang mendorong perkawinan anak dan kekerasan terhadap perempuan dan anak," imbuh Jaringan 18+.

Baca Juga: Indosiar Akhirnya Ganti Pemeran Zahra pada Sinetron Suara Hati Istri

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya