Jubir Kemenkes: Masyarakat Jangan Pilih-Pilih Merek Vaksin COVID-19

Vaksinasi tahap ketiga dimulai

Jakarta, IDN Times - Vaksinasi tahap ketiga yang mulai dijalankan di Provinsi DKI Jakarta, menjadi penanda pemerintah mempercepat tahapan vaksinasi untuk melindungi masyarakat yang rentan.

Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan agar masyarakat tidak pilih-pilih merek vaksin tertentu.

“Karena semua vaksin itu sama baiknya, artinya vaksin yang lolos uji klinik tahap tiga dan masuk daftar WHO (Organisasi Kesehatan Dunia), tentunya kualitas keamanan dan manfaatnya sama,” tegas Nadia dikutip dari laman kemkes.go.id, Rabu (19/5/2021).

Baca Juga: [LINIMASA] Perkembangan Vaksinasi COVID-19 di Indonesia

1. Pertimbangan prioritas prinsipnya mempertimbangkan ketersediaan vaksin

Jubir Kemenkes: Masyarakat Jangan Pilih-Pilih Merek Vaksin COVID-19Juru bicara vaksin dari Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi (Tangkapan layar YouTube Kemenkes)

Nadia menjelaskan, alasan memberikan vaksinasi secara bertahap dan menyusun prioritas ini, karena selain mempertimbangkan rekomendasi WHO juga melihat situasi dan kondisi negara.

Pertimbangan utama dalam menetapkan kelompok sasaran vaksinasi pada prinsipnya mempertimbangkan ketersediaan vaksin.

Kedatangan vaksin yang bertahap inilah, kata Nadia, yang menjadikan pemerintah menentukan prioritas sejak Januari 2021 saat pelaksanaan tahap pertama, lalu hingga sekarang memasuki tahapan ketiga.

“Saat kita memasuki vaksinasi tahap ketiga untuk masyarakat umum, tentunya ada beberapa kriteria yang diperhatikan. Pertama kali yang mendapatkan vaksinasi ini nantinya adalah masyarakat rentan dari aspek geo spasial, artinya yang tinggal di daerah dengan angka kejadian COVID-19 yang tinggi atau zona merah,” terang Nadia.

2. Masyarakat ekonomi lemah dan marginal juga rentan

Jubir Kemenkes: Masyarakat Jangan Pilih-Pilih Merek Vaksin COVID-1943 Penyandang Disabilitas Mental (PDM) Panti Sosial Bina Karya (PSBK) Harapan Jaya mendapatkan vaksinasi COVID-19 di Istora Senayan (dok. Kemensos)

Selain dilihat dari aspek geo spasial, kriteria masyarakat rentan yang mendapatkan vaksinasi juga dipertimbangkan dari segi sosial ekonomi lemah dan masyarakat kurang beruntung, serta kelompok marginal Ibu Kota.

“Termasuk penyandang disabilitas dan orang dengan gangguan jiwa. Inilah masyarakat yang paling rentan yang kita dahulukan,” kata Nadia.

3. Kasus COVID-19 di DKI Jakarta cenderung meningkat

Jubir Kemenkes: Masyarakat Jangan Pilih-Pilih Merek Vaksin COVID-19ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Salah satu tempat yang saat ini sudah dilaksanakan vaksinasi tahap ketiga adalah di Provinsi DKI Jakarta.

“Karena kita melihat kasus di DKI Jakarta cenderung meningkat, dan juga masyarakat Jakarta secara status sosial dan ekonomi sangat beragam. DKI Jakarta sudah memulai dan sebenarnya pilot project untuk tahap tiga, yang nantinya kita akan laksanakan secara nasional,” kata Nadia.

Hingga Selasa (18/5), Indonesia telah menyuntikkan 23,1 juta dosis vaksin untuk sasaran vaksinasi tahap satu dan tahap dua. Dengan dimulainya vaksinasi tahap 3, diharapkan terjadi percepatan untuk cakupan herd immunity atau kekebalan kelompok bagi 181,5 juta rakyat Indonesia.

Baca Juga: 2 Orang Meninggal Usai Vaksinasi AstraZeneca, BPOM Buka Suara

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya