Kado Pahit Akhir Tahun, 514 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat COVID-19

Terima kasih para pejuang COVID-19

Jakarta, IDN Times - Di penghujung tahun 2020, duka terus menyelimuti para pejuang COVID-19. Di tengah penularan virus yang makin tak terkendali, para pejuang COVID-19 tetap berdiri di garis depan melawan pagebluk, bahkan perjuangan mereka harus dibayar dengan nyawa.

Berdasarkan data yang dilansir laporcovid.org sampai Kamis (31/12/2020) pukul 13.00 WIB, total sudah ada 514 tenaga kesehatan di 29 provinsi di Indonesia yang gugur akibat COVID-19. Tentunya, kematian para tenaga kesehatan menjadi kado pahit di akhir 2020.

1. Rincian 514 tenaga kesehatan yang meninggal

Kado Pahit Akhir Tahun, 514 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat COVID-19Jumlah tenaga kesehatan di tengah pandemik COVID-19 (Website/laporcovid19.org)

Adapun rincian 514 tenaga kesehatan yang meninggal dilansir dari LaporCOVID-19 sebagai berikut: 

Dokter: 235 orang
Perawat: 162 orang
Bidan: 70 orang
Dokter gigi: 13 orang
Ahli teknologi lab medik: 10 orang/
Rekam radiologi: 5 orang
Terapis gigi: 2 orang
Sopir ambulans: 2 orang
Sanitarian: 1 orang
Tenaga kesehatan lainnya: 14 orang

Baca Juga: Dokter Tirta Bongkar Praktik Jual Beli Surat Hasil Tes PCR Palsu

2. Menkes Budi akan beri perlindungan pada nakes

Kado Pahit Akhir Tahun, 514 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat COVID-19Budi Gunadi Sadikin (Dok. IDN Times/Biro Pers Kepresidenan)

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, turut berduka cita atas kematian tenaga kesehatan (nakes) di tengah pandemik COVID-19.

"Tenaga kesehatan ini adalah garda terdepan dari peperangan kita melawan pandemik COVID-19, kami akan memastikan bahwa pemerintah melakukan segala sesuatu untuk memastikan perlindungan bagi tenaga kesehatan kita lebih baik," kata Menteri Budi Gunadi, Selasa (29/12/2020).

3. Budi menekankan pentingnya asupan gizi dan perlindungan nakes

Kado Pahit Akhir Tahun, 514 Tenaga Kesehatan Gugur Akibat COVID-19Ilustrasi petugas medis. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya

Kementerian Kesehatan sendiri telah menyediakan anggaran bagi Rumah Sakit untuk pengadaan obat, alat kesehatan dan Alat Pelindung Diri, obat-obatan juga telah disalurkan kepada 34 dinas kesehatan provinsi dan 852 rumah sakit. Berdasarkan perhitungan, persediaan obat-obatan saat ini masih cukup untuk kebutuhan 3 bulan ke depan.

Budi juga menekankan pentingnya untuk memastikan seluruh nakes terlindungi dan tertangani dengan baik, mulai dari asupan gizi sampai memastikan nakes tidak kelelahan.

“Tenaga kesehatan adalah garda terdepan yang saya ingin pastikan kita maksimalkan perlindungan yang bisa kita berikan kepada mereka. Menurut saya sudah terlalu banyak kita kehilangan tenaga kesehatan dan adalah kewajiban kita untuk melindungi mereka,” kata Menteri Budi.

Baca Juga: 82 Persen Tenaga Kesehatan Alami Kelelahan Mental Hadapi COVID-19

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya