Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia Pasifik

Sebanyak 11 ribu anak terpapar virus COVID-19

Jakarta, IDN Times - Ketua UKK Endokrinologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Novina, mengungkapkan Indonesia memegang rekor tertinggi tingkat kematian anak di Asia Pasifik akibat COVID-19. Tingkat kematian anak sebesar 2,5 persen dari total angka kematian akibat COVID-19.

"Dari data terakhir sekitar 11 ribuan anak indonesia terpapar COVID-19," ujarnya dalam Peringatan Hari Diabetes Sedunia Tahun 2020 yang dipantau virtual, Selasa (17/11/2020

1. Masker tidak dianjurkan untuk anak di bawah 2 tahun

Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia PasifikIlustrasi anak-anak (IDN Times/Besse Fadhilah)

Untuk itu, Novina mengingatkan agar orangtua tidak mengajak anak di tempat kerumunan dan sebaiknya di rumah saja apabila tidak terpaksa keluar rumah. Jika harus ke luar, Novina menyarankan orangtua agar tak mengenakan masker pada anak di bawah umur dua tahun. Alasannya, karena mereka tak tahu tentang gejala sesak napas.

"Anak di bawah dua tahun disarankan pakai face shield tetapi harus dalam pengawasan orangtua," imbuhnya.

Baca Juga: Kasus Corona Belum Reda, 59 Anak-anak di Kota Bandung Positif COVID-19

2. Selain COVID-19, anak juga berisiko terkena diabetes

Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia PasifikIlustrasi anak-anak di Taiwan (IDN Times/Vanny El-Rahman)

Selain COVID-19, di masa pandemik ini orangtua juga harus memperhatikan resiko diabetes pada anak. Novina mengungkapkan sebanyak 1,1 juta anak Indonesia mengidap diabetes melitus (DM) pada 2017. Sementara berdasarkan data Ikatan Dokter Anak Indonesia pada 2018, tercatat 1.220 anak penyandang DM tipe 1 di Indonesia.

“Sebagian besar insiden DM tipe 1 pada anak dan remaja meningkat sekitar 7 kali dari awalnya 3,88 pada 2000, menjadi 28,19 per 100 juta penduduk di 2010,” jelas Novina.

3. Gejala diabetes pada anak

Kematian Anak Indonesia karena COVID-19 Tertinggi di Asia PasifikIlustrasi anak-anak (IDN Times/Ayu Afria)

Novina menerangkan ada beberapa gejala yang bisa mengindikasikan anak alami resiko terkena DM tipe I, yakni anak banyak buang air kecil, mengompol pada saat malam hari, banyak makan dan minum namun berat badan menurun, serta gangguan perilaku atau prestasi sekoah yang menurun.

“Gejala lainnya adalah, penglihatan anak kabur yang tentunya mempengaruhi gangguan pertumbuhan pada anak,” imbuh Novina.

Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan COVID-19, menggelar kampanye 3M: Gunakan Masker, Menghindari Kerumunan, atau jaga jarak fisik dan rajin Mencuci tangan dengan air sabun yang mengalir. Jika protokol kesehatan ini dilakukan dengan disiplin, diharapkan dapat memutus mata rantai penularan virus. Menjalankan gaya hidup 3M, akan melindungi diri sendiri dan orang di sekitar kita. Ikuti informasi penting dan terkini soal COVID-19 di situs covid19.go.id dan IDN Times.

Baca Juga: [UPDATE] Kasus Kematian Akibat COVID-19 di Dunia Capai 1,2 Juta Jiwa

Topik:

  • Anata Siregar

Berita Terkini Lainnya