Keren, 318 Kabupaten dan Kota Eliminasi Malaria

Daerah kamu termasuk gak?

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin menyerahkan sertifikat Eliminasi Malaria kepada 12 kabupaten/kota. Hingga saat ini sudah ada 318 kabupaten/kota di Indonesia yang berhasil mengeliminasi malaria.

Ada beberapa tahapan yang dinilai mencapai eliminasi malaria, mencakup self assessment tentang kesiapan kabupaten atau kota untuk memenuhi indikator dalam tools penilaian malaria.

Tiga indikator antara lain annual parasite incidence kurang dari 1 per 1.000 penduduk, slide positive rate kurang dari 5 persen, dan tidak ada kasus indigenous.

"Tiga indikator tersebut harus dipertahankan selama tiga tahun berturut-turut. Kemudian setelah kabupaten atau kota siap dilakukan penilaian, maka bupati atau wali kota mengusulkan ke dinkes provinsi yang dilanjutkan penilian oleh tim assesment penilaian eliminasi malaria di pusat secara independen," katanya dalam siaran tertulis diterima IDN Times, Rabu, 28 April 2021.

Baca Juga: Malaria, Penyakit Kuno di Mimika, Papua, yang Sulit Dilenyapkan

1. Indonesia bebas malaria pada 2030

Keren, 318 Kabupaten dan Kota Eliminasi MalariaMenteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin (Dok. Humas KPK)

Pada Hari Malaria Sedunia tahun ini diserahkan sertifikat Eliminasi Malaria kepada 12 bupati/wali kota di Indonesia antara lain Wali Kota Tidore-Kepulauan Maluku Utara, Wali Kota Lubuklinggau-Sumatra Selatan, Bupati Pulang Pisau-Kalimantan Tengah, Bupati Minahasa Utara-Sulawesi Utara.

Kemudian, Bupati Banggai Laut-Sulawesi Tengah, Kabupaten Sinjai-Sulawesi Selatan, Bupati Manggarai-NTT, Bupati Manggarai Timur-NTT, Bupati Bolaang Mangondow-Sulawesi Utara, Bupati Kolaka Timur-Sulawesi Tenggara, Wali Kota Kupang-NTT, dan Wali Kota Singkawang-Kalbar.

Budi mengatakan tiap 25 April diperingati sebagai Hari Malaria Sedunia. Hal ini menjadi titik balik dalam memperkuat komitmen dalam mengeliminasi malaria dan pengukuhan Indonesia bebas malaria pada 2030.

"Kita memang mengharapkan Indonesia bebas malaria. Di 2024 kita mengharapkan 405 dari 514 kabupaten sudah bebas malaria, dan kita menargetkan tahun ini 345 kabupaten/kota sudah eliminasi malaria," kata Menkes.

2. Indonesia memiliki penyakit menular

Keren, 318 Kabupaten dan Kota Eliminasi MalariaWebinar Situasi terkini TBC dan upaya capai bebas TB 2030 (IDN Times/Dini Suciatiningrum)

Indonesia sebagai negara tropis banyak memiliki penyakit menular, malaria salah satu di antaranya. Banyak lagi penyakit menular lain seperti TBC yang sampai sekarang belum bisa diselesaikan.

Untuk mengatasinya, lanjut Budi, membutuhkan kerja sama yang baik dengan seluruh komponen bangsa, serta memanfaatkan seluruh modal sosial yang dimiliki untuk bisa mengeliminasi dan eradikasi seluruh penyakit menular yang ada di Indonesia.

Menurut Menkes, setiap penyakit menular membutuhkan perubahan atau implementasi protokol kesehatan. Implementasi protokol kesehatan ini harus dilakukan seluruh rakyat di daerah.

3. Tetap jaga protokol kesehatan

Keren, 318 Kabupaten dan Kota Eliminasi Malariailustrasi fogging untuk mencegah perkembangbiakan nyamuk (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Untuk menggerakkan seluruh rakyat membutuhkan bantuan sektor lain. Sebagai contoh untuk malaria harus ada protokol kesehatan untuk memastikan seluruh jentik-jentik nyamuk dan genangan-genangan air itu bisa teridentifikasi dan bisa tertangani dengan baik.

"Sama seperti penyakit menular lainnya ya, adalah penerapan dari protokol kesehatan. Masing-masing penyakit menular memang membutuhkan protokol kesehatan yang berbeda-beda, tapi intinya sama, disiplin menerapkan protokol kesehatan," ucap Budi.

Menkes berharap eliminasi malaria yang dicapai kabupaten/kota tahun ini memberikan motivasi bagi wilayah yang belum berhasil meraih status ini.

"Mari kita bersama untuk menghadapi segala macam penyakit menular malaria, dan termasuk yang paling berat pandemi COVID-19, dan sekali lagi saya tekankan untuk membutuhkan keterlibatan seluruh komponen masyarakat," ucap Budi.

Baca Juga: WHO Akhirnya Teruskan Uji Klinis Obat Malaria ke Pasien COVID-19

Topik:

  • Rochmanudin

Berita Terkini Lainnya