Kisah Pengasuh 42 ODGJ, Butuh Kesabaran dan Ketulusan

Suka duka pengasuh Sentra Terpadu Prof Soeharso Surakarta

Jakarta, IDN Times - Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) juga berhak bahagia. Untuk itu, Sentra Terpadu Prof. Dr. Soeharso Surakarta senantiasa merawat dan melayani 42 ODGJ yang tinggal. 

Pengasuh ODGJ di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta, Indra Trisnowijayanto, mengatakan, ada 42 ODGJ yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta, dan semuanya laki-laki berusia berkisar 20 tahun hingga yang paling tua sekitar 70 tahun.  

"Dari ODGJ sebanyak itu, baru sembilan orang yang memiliki respon baik. Artinya bisa diajak ngobrol, belajar keterampilan dan membantu berbagai kegiatan di sentra mulai dari membersihkan halaman hingga mencuci piring. Bahkan saat Ramadan lalu, beberapa di antaranya ikut puasa dan sahur,” katanya keterangan tertulisnya dikutip Senin (22/4/2024).

1. Pendamping butuh kesabaran dan pengabdian

Kisah Pengasuh 42 ODGJ, Butuh Kesabaran dan KetulusanODGJ Sentra di Surakarta/Dok IDN Times

Indra mengatakan ada dua pendamping lain yang melayani ODGJ dan juga 30 Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) yang tinggal di Sentra Terpadu Prof. DR. Soeharso Surakarta, mulai dari penyandang disabilitas fisik, disabilitas mental, disabilitas rungu dan wicara serta disabilitas lainnya. 

"Butuh kesabaran, ketulusan dan pengabdian sepenuh hati menangani ODGJ. Saya senang bertugas di sini dan berupaya memberikan pelayanan yang terbaik kepada mereka,” kata Indra.

Baca Juga: Yayasan Rehabilitasi ODGJ Ini Siap Tampung Caleg Stres Gagal Pemilu

2. Kesehatan lebih berharga daripada kekayaan

Kisah Pengasuh 42 ODGJ, Butuh Kesabaran dan KetulusanODGJ

Menurutnya, salah satu pelajaran penting selama menangani ODGJ adalah rasa syukur kepada Tuhan karena diberikan kesehatan yang prima. Ada pepatah Latin yang bunyinya, “Bona valetudo melior est quam maximae divitae”, yang artinya kesehatan lebih berharga dari kekayaan yang melimpah.

 “Saya bersyukur, karena diberi kesehatan oleh Tuhan. Semoga bisa terus melayani teman-teman ODGJ,” kata Indra.

 

Baca Juga: Sebanyak 22 Ribu ODGJ Terdaftar di DPT DKI Jakarta untuk Pemilu 2024

3. Suka dan duka layani ODGJ

Kisah Pengasuh 42 ODGJ, Butuh Kesabaran dan KetulusanPasien ODGJ di Yayasan Jamrud Biru Bekasi gelar simulasi pencoblosan. (IDN Times/Imam Faishal)

Kebahagiaan juga ia rasakan ketika ODGJ dinyatakan sembuh oleh dokter dan bisa dikembalikan kepada keluarganya. Sejak bertugas November 2022, setidaknya sudah enam orang ODGJ yang dikembalikan kepada keluarganya karena sudah memiliki respon bagus, sehat dan keluarga pun menerimanya kembali.

Meski demikian, ada juga kesedihan yang dirasakan Indra saat melayani ODGJ, yakni saat ODGJ sakit terutama yang responnya masih belum bagus. 

"Mereka belum bisa diajak bicara sehingga tidak tahu apa yang menjadi keluhan mereka. Biasanya penanganan selanjutnya dikoordinasikan dengan dokter atau dengan rumah sakit jiwa," paparnya.

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya