Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin Pfizer Nyeri, Demam hingga Muntah

Efek samping vaksin COVID-19 merek Pfizer disebut ringan

Jakarta, IDN Times - Pemerintah terus menggenjot program vaksinasi COVID-19 untuk mencapai herd immunity. Salah satu vaksin yang digunakan yakni vaksin Pfizer.

Penyuntikan vaksinasi berbasis messenger RNA (mRNA) ini sudah mulai disuntikkan pada masyarakat sejak Senin (23/8/2021) lalu.

Lalu apa saja Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau efek samping vaksin Pfizer yang dirasakan masyarakat sejauh ini?

1. Efek samping yang dilaporkan ringan

Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin Pfizer Nyeri, Demam hingga MuntahIlustrasi vaksinasi COVID-19 (ANTARA FOTO/Jojon)

Ketua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari mengatakan efek samping yang dilaporkan masyarakat ke Komnas KIPI sebagian besar hanya ringan dan singkat, artinya sembuh tanpa pengobatan.

"Seperti nyeri di tempat suntikan, demam, pegal, mual muntah dan berlangsung 1 sampai 2 hari," ujarnya saat dihubungi IDN Times, Senin (30/8/2021).

Baca Juga: Kota Depok Siap Suntikkan Vaksin Pfizer, Begini Cara Daftarnya

2. Masyarakat diminta laporkan keluhan efek samping vaksinasi

Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin Pfizer Nyeri, Demam hingga MuntahKetua Komnas KIPI Hindra Irawan Satari (Youtube.com/Lawan COVID19 ID)

Hindra mengimbau masyarakat agar melaporkan kejadian atau keluhan apapun yang dirasakan setelah divaksinasi COVID-19.

"Jadi sebelum vaksinasi yakinkan dalam keadaan sehat," imbuhnya.

3. Vaksin Pfizer digunakan untuk usia 12 tahun ke atas

Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin Pfizer Nyeri, Demam hingga MuntahPetugas menginformasikan terkait sertifikat vaksin kepada sejumlah anak yang telah menjalani vaksinasi saat vaksinasi massal bagi anak di Gedung PKK Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (28/7/2021). (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Republik Indonesia Penny Kusumastuti Lukito, membenarkan efek samping vaksin Pfizer di antaranya menimbulkan nyeri di tempat suntikan, demam, sakit kepala, nyeri otot sendi.

Penny menyebutkan, vaksin Pfizer memiliki indikasi penggunaan imunisasi untuk pencegahan COVID-19 dan dapat digunakan untuk usia 12 tahun ke atas.

"Jadi bisa diberikan kepada remaja usia di atas 12 tahun, secara injeksi intramuscular dosis 0,3 ml dengan 2 kali penyuntikan, dalam rentang waktu 3 minggu," imbuh Penny.

4. Vaksin Pfizer didistribusikan untuk wilayah Jabodetabek

Komnas KIPI: Efek Samping Vaksin Pfizer Nyeri, Demam hingga MuntahKotak-kotak berisi vaksin Pfizer BioNTech COVID-19 dipersiapkan untuk dikirim di pabrik produksi Pfizer Global Supply Kalamazoo di Portage, Michigan, Amerika Serikat, Minggu (13/12/2020) (ANTARA FOTO/Morry Gash/Pool via REUTERS)

Sementara, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Keshatan Widyawati, mengatakan, vaksin Pfizer dengan merek COMIRNATY akan diperuntukan bagi masyarakat umum yang belum pernah menerima vaksin Covid-19 sebelumnya secara gratis.

Pada tahap awal, vaksin ini telah didistribusikan ke wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tanggerang Selatan dan Bekasi.

Prioritas pemberian ke wilayah Jabodetabek karena vaksin Pfizer membutuhkan penanganan dan penyimpanan yang khusus dan harus segera digunakan. Secara spesifikasi, vaksin ini harus disimpan khusus di suhu yang sangat rendah antara 90 hingga 60 derajat Celcius.

''Vaksin ini harus disiapkan oleh petugas kesehatan yang sudah dilatih menggunakan teknik tertentu dalam menangani rantai dingin, termasuk cara mencairkan dan mengencerkan vaksin sebelum disuntikkan,'' kata Widyawati.

Baca Juga: Ini Lokasi dan Jadwal Lengkap Vaksinasi COVID-19 Pfizer di DKI Jakarta

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya