Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini:  Rangking 2 Terburuk Dunia 

Jangan lupa pakai masker ya

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di Jakarta kian mengerikan. Jelang HUT ke-78 Republik Indonesia pada Rabu (16/8/2023) pukul 09.21 WIB, kualitas udara di ibu kota menduduki posisi kedua setelah Baghdad, Iraq.

Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 158 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 70 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO yakni memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 14 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip dari lama IQAir.

IQair menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

1. Pemprov akan buat Instruksi Gubernur

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini:  Rangking 2 Terburuk Dunia ilustrasi melawan polusi udara (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengungkapkan jika kondisi udara di Jakarta sepanjang 2023 memang fluktuatif. Menurutnya, salah satu faktor adalah perubahan musim.

Untuk itu, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyusun beragam regulasi diantaranya Instruksi Gubernur Nomor 66 tentang pengendalian pencemaran udara.

"Kami juga sedang menyusun strategi untuk pengendalian dalam bentuk Pergub untuk strategi pengendalian pencemaran udara, ini juga dalam waktu dekat akan ditandatangani," ujarnya dalam konferensi pers di Gedung KLHK pada Jumat, 11 Agustus 2023.

Baca Juga: Data Polusi Udara  Nasional Hari Ini, Jakarta Urutan Ketujuh

2. Ada tiga strategi tekan polusi udara

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini:  Rangking 2 Terburuk Dunia ilustrasi polusi udara pekat (IDN Times/Gregorius Aryodamar P)

Asep memaparkan, ada tiga strategi yang dilakukan Pemprov DKI Jakarta mengatasi polusi udara yang buruk. Pertama, dengan berbagai macam regulasi, kedua pengurangan emisi pencemaran udara.

"Kami juga masih konsentrasi untuk melakukan uji emisi. Bahkan, Dinas Lingkungan Hidup Se-Jabodetabek sudah tanda tangan komitmen bersama mengurangi pencemaran udara melalui uji emisi," katanya.

3. Heru akan terapkan WFH pegawai Pemprov

Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini:  Rangking 2 Terburuk Dunia Keterangan Pers Usai Ratas Peningkatan Kualitas Udara Kawasan Jabodetabek pada Senin (14/8/2023). (youtube.com/Sekretariat Presiden)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, akan melaksanakan arahan Presiden Joko "Jokowi" Widodo terkait hybrid working di Jakarta. Kebijakan itu diyakini bisa mengurangi polusi udara.

"Ini sebentar lagi sedang dihitung berapa persentasenya setiap OPD (organisasi perangkat daerah), mudah-mudahan September ini bisa langsung jalanin," ujar Heru usai rapat terbatas (ratas) terkait penanganan polusi udara di kawasan Jabodetabek di Istana Merdeka beberapa hari lalu.

Meski demikian, pegawai yang bersentuhan langsung dengan masyarakat tetap bekerja di kantor. Namun, pegawai yang tidak melayani masyarakat secara langsung menerapkan work from home (WFH).

Baca Juga: Polusi Udara Buruk, Heru Budi Terapkan WFH bagi PNS Pemprov DKI

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya