Lurah Ancol Sebut Pasukan Oranye Miskin, PPSU Mogok Kerja

Camat Pademangan sebut hanya miskomunikasi

Jakarta, IDN Times - Sebuah video yang memperlihatkan puluhan petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol mogok viral di media sosial.

Dalam akun Instagram @lensa_berita_jakarta menarasikan aksi mogok tersebut dilakukan buntut dari perkataan Lurah Ancol, Saud Maruli Manik dan Sekretaris Kelurahan Ancol Kenny Hutagaol yang dinilai menghina para pasukan oranye dengan sebutan miskin.

1. Camat kumpulkan 60 petugas PPSU

Lurah Ancol Sebut Pasukan Oranye Miskin, PPSU Mogok KerjaPohon tumbang di CV Dewi Makassar, Senin (15/1/2024). Dok. IDN Times/DLH Makassar

Camat Pademangan, Didit Mulyadi mengatakan jajaran Aparatur Kecamatan Pademangan, Jakarta Utara bergerak cepat mencari solusi terhadap permasalahan aksi mogok kerja petugas Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Kelurahan Ancol. 

"Kami kumpulkan ada sekitar 60 petugas PPSU. Pada awal pertemuan, kami sepakat untuk menyelesaikan masalah ini dan akan kembali bekerja,” kata Didit dalam keterangan tertulisnya, Selasa (20/2/2024).

Baca Juga: Data PPSU Dipakai untuk Pinjol, Lurah-Camat Diperiksa Inspektorat DKI

2. Pasukan oranye mau kembali kerja

Lurah Ancol Sebut Pasukan Oranye Miskin, PPSU Mogok KerjaDLH DKI Jakarta bersihkan titik keramaian usai Perayaan Tahun Baru 2023. (dok. DLH DKI Jakarta)

Dari 60 petugas, diterangkannya 19 petugas bertahan hingga akhir pertemuan. Mereka mengerti dalam sebuah organisasi terdapat perbedaan karakter dalam setiap kepemimpinan. 

"Mereka mengerti dan tidak menginginkan adanya masalah ini. Yang penting mereka bisa kembali bekerja," terangnya.

Baca Juga: Bawaslu DKI Temukan 629 Masalah di TPS, Termasuk Dugaan Kecurangan

3. Camat sebut hanya salah paham

Lurah Ancol Sebut Pasukan Oranye Miskin, PPSU Mogok KerjaIlustrasi media sosial (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Menurutnya, apa yang dilakukan dalam konteks kebijakan dalam upaya penegakan kedisiplinan ini, ada kesalahpahaman pengertian antara lurah dan PPSU. 

Namun, setelah dijelaskan saat pertemuan tersebut, semua pihak pun memahami bahwa pada sebuah organisasi terdapat perbedaan karakter dalam setiap kepemimpinan. 

"Mereka mengerti dan tidak menginginkan adanya masalah ini. Yang penting mereka bisa kembali bekerja," terangnya.

 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya