Israel akan Tunda Operasi Rafah jika Kesepakatan Sandera Tercapai
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz mengatakan, Tel Aviv akan menunda operasi militer yang direncanakan di Kota Rafah, Gaza Selatan, jika kesepakatan penyanderaan tercapai dengan Hamas.
"Jika kami mencapai kesepakatan pertukaran sandera (dengan Hamas), kami akan menghentikan operasi di Rafah," kata Katz kepada stasiun televisi Israel Channel 12, dilansir dari ANTARA, Minggu (28/4/2024).
Baca Juga: Usai Operasi Israel di Rafah, Korban Tewas di Gaza Tambah Jadi 34.356 Jiwa
1. Pemimpin Oposisi sebut Israel harus bebaskan sandera
Sebelumnya, Brigade al-Qassam, sayap bersenjata Hamas merilis sebuah, video di mana dua sandera yang ditahan di Gaza meminta Israel untuk membuat kesepakatan untuk membebaskan mereka.
"Israel harus memilih antara (menyerang) Rafah atau membuat kesepakatan (dengan Hamas)," tanggapan keluarga sandera dalam sebuah pernyataan, melansir surat kabar Israel, Yedioth Ahronoth.
Di sisi lain, pemimpin oposisi Israel Yair Lapid mengatakan, pihaknya harus membuat kesepakatan.
"Jika pilihannya adalah antara melanjutkan perang di Gaza dan mencapai kesepakatan pertukaran sandera, kita harus memilih untuk membuat kesepakatan," ujarnya.
Baca Juga: Nasib Warga Rafah Tak Menentu di Tengah Gempuran Israel di Gaza
Editor’s picks
2. Israel tahan 9.000 warga Palestina
Israel memperkirakan, ada sekitar 134 warganya yang ditahan di Gaza. Sementara pemerintah Israel menahan sekitar 9.000 warga Palestina di penjara mereka.
Sejak serangan lintas batas oleh Hamas pada 7 Oktober 2023, Israel telah melaporkan lebih dari 34 ribu warga Palestina tewas. Sementara sekitar 1.200 warga Israel, dan sekitar 250 sandera telah meninggal.
Sebelumnya, pada November lalu, sebuah kesepakatan menghasilkan pembebasan 81 warga Israel, dan 24 warga asing dengan imbalan 240 warga Palestina, termasuk 71 perempuan dan 169 anak-anak.
3. AS, Qatar, dan Mesir jadi perantara pembebasan tawanan Israel
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS), Qatar, dan Mesir telah berupaya menjadi mediator dalam upaya mencapai kesepakatan untuk membebaskan sisa tawanan Israel.
Dampak konflik tersebut membuat 85 persen penduduk Gaza terpaksa mengungsi karena kekurangan makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur wilayah tersebut rusak atau hancur.
Israel telah dituduh melakukan genosida di Mahkamah Internasional (ICJ). Putusan sela ICJ pada Januari lalu memerintahkan Israel untuk memastikan pasukannya tidak melakukan tindakan genosida dan memastikan bantuan kemanusiaan disalurkan kepada warga sipil di Gaza.