Menkes Budi Beberkan Biang Kerok Krisis Oksigen di Jateng

90 persen produksi oksigen bakal untuk medis

Jakarta, IDN Times - Sejumlah rumah sakit mulai mengalami krisis oksigen di tengah lonjakan kasus COVID-19. Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengakui distribusi oksigen, terutama di wilayah Jawa Tengah, mengalami kendala.

Budi mengatakan produksi oksigen di Jawa Tengah sedikit dibanding dengan daerah lainnya.

"Kita memang menyadari ada isu dari sisi distribusi, karena memang Jawa Tengah paling sedikit produksi oksigennya, banyaknya ada di Jawa Barat, Jawa Timur. Jadi kita harus ada logistik yang disalurkan ke sana," ujar Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR RI, yang disiarkan kanal YouTube DPR RI, Senin (5/7/2021).

1. Masalah distribusi oksigen

Menkes Budi Beberkan Biang Kerok Krisis Oksigen di JatengIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Baca Juga: Darurat COVID-19, Luhut: 100 Persen Produksi Oksigen untuk Kesehatan

Budi mengungkapkan permasalahan distribusi juga ada dari sisi pengemasan. Jika sebelumnya pengiriman oksigen dikirim dengan truk besar langsung ke tangki besar liquid untuk didistribusikan ke jaringan oksigen, sekarang harus dilakukan dengan tabung.

"Distribusi oksigen ke rumah sakit banyak menggunakan tabung, apalagi saat ini jumlah rumah sakit darurat terus bertambah. Sehingga, kita dengan Menteri Perindustrian sudah berkoordinasi untuk impor tabung yang enam meter kubik dan satu meter kubik untuk memenuhi ruang-ruang darurat tambahan yang ada di rumah sakit," imbuhnya.

2. Kapasitas produksi oksigen nasional 866 ribu ton

Menkes Budi Beberkan Biang Kerok Krisis Oksigen di JatengIlustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

Terkait produksi oksigen, Budi memaparkan kapasitas produksi oksigen nasional ada sebanyak 866 ribu ton per tahun. Tapi, semua pabrik itu sekarang utilitasnya 75 persen, sehingga riil yang diproduksi 640 ribu ton per tahun.

"75 persen itu dipakai untuk oksigen industri seperti industri baja, nikel, smelter, kemudian juga koper smelter, itu 458 ribu. Sedangkan medis hanya 25 persen atau 181 ribu ton per tahun," beber Budi.

3. Konversikan 90 persen produksi oksigen untuk medis

Menkes Budi Beberkan Biang Kerok Krisis Oksigen di JatengPetugas tenaga kesehatan membawa pasien ke ruangan Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Khusus Ibu dan Anak, Bandung, Jawa Barat, Rabu (16/6/2021). ANTARA FOTO/Novrian Arbi.

Meski demikian, Budi mendapatkan komitmen dari Kementerian Perdagangan agar mengonversikan 90 persen produksi oksigen untuk kesehatan.

"Kami sudah mendapatkan komitmen dari Kemenperin, agar mengonversi oksigen industri ke medis diberikan 90 persen jadi 575 ribu ton" ungkapnya.

Baca Juga: Tabung Oksigen Langka, MUI Ingatkan Fatwa Haram Penimbunan

Topik:

  • Jihad Akbar

Berita Terkini Lainnya