Menkes Budi Gunadi Beberkan Tiga Fakta Varian Baru Virus Corona 

"Memang terbukti lebih mudah menular."

Jakarta, IDN Times - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin membeberkan tiga fakta terbaru mengenai varian baru virus corona (B117). Budi mengatakan strain virus B117 merupakan mutasi dari virus SARS-CoV2.

"Nomor satu, strain ini memang terbukti lebih mudah menular. Nomor dua, virus ini tidak terbukti lebih lebih parah jika tertular atau lebih fatal. Ketiga, virus ini bisa dideteksi dengan alat yang ada, seperti swab, PCR," katanya dalam keterangan pers yang disiarkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (29/12/2020).

1. Kemenkes akan mengoordinasikan 11 laboratorium

Menkes Budi Gunadi Beberkan Tiga Fakta Varian Baru Virus Corona Ilustrasi. Ruang deteksi polymerase chain reaction (PCR)/ANTARA FOTO/Moch Asim

Terkait keberadaan strain virus varian baru ini, Budi belum bisa memastikan. Sebab pihaknya masih harus dilakukan pemeriksaan whole genome sequencing yang rutin.

"Yang kami lakukan di Kemenkes, kita akan mengoordinasikan 11 dari 12 laboratorium, serta memastikan rumah sakit rujukan yang banyak pasien covid rutin kirimkan sampel ke jaringan laboratorium ini," katanya.

Baca Juga: Sembuh dari COVID-19, Ini 10 Potret Wirda dan Ustaz Yusuf Mansur

2. Laboratorium secara rutin melakukan genome sequencing

Menkes Budi Gunadi Beberkan Tiga Fakta Varian Baru Virus Corona Ilustrasi. Pengoperasian laboratorium PCR COVID-19 (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

Budi mengatakan berdasarkan sample tersebut, laboratorium akan secara rutin melakukan genome sequencing untuk memastikan apakah ada strain virus baru di tanah air.

"Kita kerja sama dengan laboratorium international untuk melihat pola penyebarannya di dunia," ujarnya.

3. Singapura laporkan kasus pertama strain B117

Menkes Budi Gunadi Beberkan Tiga Fakta Varian Baru Virus Corona Ilustrasi Universal Studio, Singapura (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Kementerian Kesehatan Singapura (MOH) melaporkan adanya kasus pertama varian mutasi SARS-CoV-2 di negara tersebut, seperti dilaporkan The Straits Times pada Rabu (23/12). 

Seorang mahasiswi berusia 17 tahun yang baru kembali dari Inggris pada 6 Desember lalu diketahui terinfeksi strain B117. Sehari setelahnya, mahasiswi tersebut menunjukkan gejala demam.

Kemudian, setelah dites pada 8 Desember, mahasiswi tersebut positif COVID-19. Kasusnya disebut sebagai "Case 58,504". Mereka yang telah berinteraksi dengan mahasiswi tersebut ikut dites dan hasilnya negatif.

“Karena dia telah diisolasi setibanya di Singapura, kami dapat memagari kasus ini, sehingga tidak ada penularan lebih lanjut yang timbul darinya,” kata MOH seperti dikutip dari The Straits Times.

Baca Juga: Kemenkes: Izin Alat Deteksi COVID-19 Buatan UGM Bersifat Emergency Use

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya