Ngeri! Awal September Jakarta Juara Polusi Udara Dunia 

Kualitas udara di Jakarta memburuk

Jakarta, IDN Times - Kualitas udara di Ibu Kota terus memburuk. Berdasarkan laman IQ Air, polusi udara di Jakarta menduduki posisi pertama sebagai kota udara terkotor di dunia pada Jumat (1/9/2023).

Pantauan IDN Times di laman IQAir, Jakarta berada di peringkat pertama dari pukul 08.00 sampai siang ini tepatnya pukul 13.43 WIB, posisi Jakarta belum bergeser dari peringkat satu sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.

Indeks kualitas udara di Jakarta berada di angka 168 dengan polutan utamanya PM2.5 dan nilai konsentrasi 88.5 µg/m³ (mikrogram per meter kubik). Padahal, standar kualitas udara ideal dari WHO memiliki bobot konsentrasi PM2.5 antara 0 sampai 5 mikrogram per meter kubik.

"Konsentrasi PM2.5 di Jakarta saat ini 17,7 kali nilai panduan kualitas udara tahunan WHO," demikian dikutip dari IQAir.

Baca Juga: Gagap Pemerintah dalam Mengusir Polusi Udara!

1. Jangan lupa pakai masker ya!

Ngeri! Awal September Jakarta Juara Polusi Udara Dunia Ilustrasi - Warga berdiri di dekat maneken yang dipasangkan masker di Pasar Pramuka, Matraman, Jakarta Timur, Jumat (28/2/2020). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

Dalam data tersebut, posisi Jakarta di atas Johannesburg, Afrika Selatan yang mencatatkan nilai AQI 162 dan Kolkata, India dengan nilai 153.

IQair menyarankan agar warga memakai masker jika beraktivitas di luar ruangan. Namun jika dalam ruangan, sebaiknya menyalakan penyaring udara (air purifier) dan menutup jendela.

Baca Juga: Kendaraan Jadi Penyebab Polusi, Pakar Beri Saran Ini 

2. Polusi udara tidak hanya di Jakarta

Ngeri! Awal September Jakarta Juara Polusi Udara Dunia Ilustrasi Polusi Udara. (IDN Times/Anata)

Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan, permasalahan polusi udara tidak hanya terjadi di Jakarta, tetapi juga wilayah penyangga.

"Pertama, polusi itu tidak hanya di Jakarta, ya, mungkin dari Jabodetabek," ujar Heru di Balai Kota, Rabu (23/8/2023).

Heru menerangkan, ada sejumlah faktor yang mempengaruhi kualitas udara di Jakarta, mulai kendaraan sampai industri. Oleh karena itu, Pemprov DKI menerapkan Work From Home (WFH) bagi ASN agar langit di Jakarta bisa membaik. Hal itu juga serangkaian dengan pelaksanaan KTT ASEAN ke-43 yang digelar dari 5-7 September. 

Namun, kebijakan WFH untuk ASN DKI tak berlaku pada lingkup pelayanan umum dan berimbas langsung ke masyarakat, seperti sekolah, rumah sakit, dan beberapa sektor lainnya.

Baca Juga: Bikin Polusi Udara, DLH Hentikan Gudang Batu Bara di Jaktim 

3. Kualitas udara di Jakarta buruk

Ngeri! Awal September Jakarta Juara Polusi Udara Dunia Suasana Masjid Istiqlal yang tertutup oleh kabut polusi di Jakarta, Selasa (25/7/2023). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi DKI Jakarta, Asep Kuswanto, mengakui kualitas udara di Jakarta buruk. Kondisi ini terlihat dari aplikasi atau alat pemantau kondisi udara yang melaporkan polusi di Ibu Kota dengan konsentrat polutan yang tinggi.

"Memang, kami akui kondisi udara Jakarta memang sedang tidak baik-baik saja. Bisa dilihat dari IQ Air dan beberapa aplikasi lain seperti JAKI, KLHK dan BMKG," ujar Asep dalam YouTube FMB91_IKP, Kamis (24/8/2023).

Baca Juga: Strategi Pemkot Depok Atasi Polusi Udara, Larang Warga Bakar Sampah 

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya