PBNU Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Nasrani di Indonesia

Natal menjadi momentum merefleksikan diri

Jakarta, IDN Times - Satu hari jelang Hari Raya Natal, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengucapkan Selamat Natal untuk umat Nasrani dimanapun berada, khususnya di Indonesia.

"Selamat Hari Natal dan Tahun Baru 2020," ujar Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) HA Helmy Faishal Zaini dilansir dari Antara, Selasa (24/12).

Baca Juga: Bingung soal Ucapan Selamat Natal? Ini Penjelasan dari PBNU 

1. Indonesia sejak dulu dapat hidup rukun, tentram, guyub, dan bergotong

PBNU Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Nasrani di IndonesiaIDN Times/Sukma Shakti

Sekjen PBNU juga mengajak semua pihak untuk terus menjaga persatuan dan kesatuan sebagai entitas bangsa yang besar dan berkeadaban, serta membangun persaudaraan kemanusiaan atau ukhuwwah insaniyyah.

Helmy mengatakan, sebenarnya sudah sejak lama bahkan sebelum NKRI berdiri, bangsa Indonesia telah memiliki nilai luhur bangsa meski memiliki perbedaan suku, ras, agama, dan golongan.

"Indonesia sejak dulu dapat hidup rukun, tentram, guyub, dan bergotong royong. Mari kedepankan sikap saling menghargai satu dengan yang lain serta menyatukan sikap untuk mewujudkan Indonesia yang aman, damai, makmur dan berkeadilan. Bangsa Indonesia terdiri dari ratusan suku, sekian agama, banyak budaya tapi kita tetap bersatu dalam bingkai NKRI, Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945," jelas dia.

2. Natal tahun ini jadi sarana merefleksikan diri

PBNU Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Nasrani di IndonesiaIDN Times/Wildan Ibnu

Helmy mengingatkan, momentum Natal juga hendaknya menjadi sarana masyarakat Indonesia untuk merefleksikan diri, dan bercermin sebagai sebuah bangsa dalam mengimplementasikan rasa cinta kasih kepada sesama anak bangsa.

"Semoga Natal tahun ini menjadi Natal yang penuh kedamaian dan membawa perdamaian. Amin," katanya.

3. Ucapan Selamat Natal dalam konteks persaudaraan manusia tidak jadi persoalan

PBNU Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Nasrani di IndonesiaDua wanita saat memasang hiasan bunga dibawah patung Yesus Kristus di Katedral Semarang. IDN Times/Fariz Fardianto

Ketua Tanfidziah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Robikin Emhas sebelumnya menegaskan, ucapan Selamat Natal dalam konteks persaudaraan manusia tidak menjadi persoalan jika tidak dikaitkan dengan ranah teologis.

"Kita cukup dengan menghargai apa yang umat agama lain lakukan dengan membiarkannya dan tidak berbuat keributan. Biarkanlah mereka lakukan apa yang mereka yakini, sedang kita fokus pada apa yang kita yakini. Itu intinya," kata Robikin,

4. Boleh tidaknya ucapan Selamat Natal dari umat Muslim kepada umat Nasrani dikembalikan kepada niatnya

PBNU Ucapkan Selamat Natal bagi Umat Nasrani di IndonesiaAnak-anak Penyintas Bencana di Palu Diajak Belajar Keberagaman - ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Mengutip pendapat ulama asal Mesir Syekh Yusuf Qardhawi, Robikin mengatakan, boleh tidaknya ucapan Selamat Natal dari umat Muslim kepada umat Nasrani dikembalikan kepada niatnya.

Kalau berniat hanya untuk menghormati atau berempati kepada teman yang Nasrani, tidak masalah. Terlebih dalam konteks Indonesia merupakan negara majemuk.

"Apalagi ucapan Natal itu dimaksudkan sebagai ungkapan kegembiraan atas kelahiran Nabi Isa AS sebagai rasul. Nah, dengan panduan dan batasan seperti itu, apakah momentum Natal bisa menjadi ajang untuk mempererat dan mengikat kembali tali kebangsaan kita? Saya jawab pasti," ujar Robikin.


Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb

Baca Juga: Kata Menteri Agama soal Ucapan Selamat Natal dari Umat Lain

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya