Presiden Jokowi Disomasi Ratusan Koalisi Gegara Krisis Tabung Oksigen

Pemerintah dinilai tak mampu mengendalikan pandemik COVID-19

Jakarta, IDN Times - Sebanyak 109 organisasi masyarakat sipil melayangkan somasi terbuka kepada Presiden Joko "Jokowi" Widodo, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin atas krisis oksigen yang terjadi.

Somasi dilayangkan karena kelangkaan tabung oksigen oksigen, naiknya harga tabung oksigen dan harga tabung dan pengisian kian tidak terkendali di saat dibutuhkan dalam masa pandemik.

Aliansi menilai, seiring melonjaknya angka korban akibat COVID-19, ditemukan beberapa kejanggalan kenaikan harga bahkan kelangkaan beberapa alat kesehatan salah satunya oksigen.

"Berdasarkan pemantauan aliansi, selama satu bulan terakhir masyarakat diresahkan dengan kenaikan harga oksigen dan peralatannya hingga 200-300 persen di pasaran," tulis somasi terbuka yang diterima IDN Times, Minggu (25/7/2021).

1. Sebanyak 2.641 pasien COVID-19 meninggal saat isolasi mandiri

Presiden Jokowi Disomasi Ratusan Koalisi Gegara Krisis Tabung OksigenIlustrasi isolasi mandiri di rumah (ANTARA FOTO/Makna Zaezar

Selain krisis oksigen, Aliansi mengungkapkan, tidak memadainya kapasitas rumah sakit memaksa pasien COVID-19 harus menjalani isolasi mandiri di rumah. Bahkan,
pasien dengan komorbid yang menurut ketentuan karantina dan isolasi tidak diperbolehkan menjalani isolasi mandiri atau harus dirawat di rumah sakit, terpaksa menjalani isolasi mandiri.

Padahal, isolasi mandiri tanpa peralatan terlebih untuk mereka dengan komorbid tentu menambah risiko.

"Data LaporCovid-19 mencatat, hingga 25 Juli 2021, sebanyak 2.641 pasien Covid-19 meninggal saat isolasi mandiri atau di luar fasilitas kesehatan. Aliansi menilai ini menunjukkan kegagalan-kegagalan pemerintah menjalankan kewajiban dalam penanganan pandemi," tegas Aliansi.

Baca Juga: Hubungi Hotline Ini untuk Info Kamar Rumah Sakit Jakarta dan Bandung

2. Pasien COVID-19 meninggal saat antre rumah sakit

Presiden Jokowi Disomasi Ratusan Koalisi Gegara Krisis Tabung OksigenSejumlah pasien menjalani perawatan di lorong IGD Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soekardjo, Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Rabu (23/6/2021). ANTARA FOTO/Adeng Bustomi.

Koalisi juga menerima pengaduan pasien COVID-19 yang meninggal saat mencari rumah sakit, bahkan saat duduk di kursi roda mengantre kamar di rumah sakit dengan saturasi oksigen yang terus turun.

"Bahwa hal-hal tersebut di atas menunjukkan kegagalan-kegagalan dan atau tidak dilakukannya kewajiban hukum Pemerintah," imbuh Aliansi.

3. Langkah hukum dilakukan jika 7 hari tidak terkendali

Presiden Jokowi Disomasi Ratusan Koalisi Gegara Krisis Tabung OksigenIlustrasi hukum (IDN Times/Arief Rahmat)

Aliansi menegaskan kelalaian yang mengakibatkan hilangnya nyawa manusia termasuk tindak pidana. Untuk itu, mendesak Presiden Jokowi, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, dan Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin untuk segera mengendalikan harga, memastikan ketersediaan oksigen dan tabung oksigen serta memastikan distribusinya dalam waktu 7 hari.

"Jika dalam waktu tersebut tidak dipenuhi kami akan melakukan langkah-langkah hukum dan konstitusional sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku." terang somasi Aliansi.

Adapun kelompok sipil yang tergabung melayangkan somasi terbuka di antaranya YLBHI, ICW, #BersihkanIndonesia, LBH dari sejumlah kota, LaporCovid-19, AJI Indonesia, LBH Masyarakat, Koalisi Perempuan Indonesia, Kaukus Indonesia untuk Kebebasan Akademik, Lokataru Foundation, Aliansi BEM Seluruh Indonesia, dan lainnya.

Baca Juga: Maju Mundur Jalan di Tempat Penanganan COVID-19 Pemerintahan Jokowi

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya