Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak 

Gempa menyisakan trauma panjang 

Palu, IDN Times - Suara decit mobil tangki air saat menanjak jalan berbatu di lereng Gunung lereng Gunung Gawalise, Balaroa, Kota Palu, Sulawesi Tengah, membuat Savitri (8) seketika lari meninggalkan sepedanya begitu saja di tengah jalan.

"Ibu.....gempaa ....," teriak Savitri sambil berlari dalam tenda darurat di lorong Gabki blok 2, Rabu (30/10 ) siang. Sang ibu yang tengah makan sontak memeluk buah hatinya yang terlihat ketakutan.

"Sudah gak apa-apa ada ibu, Nak," ujar Fitria pada anaknya yang menangis. Tubuh anak itu bergetar sambil memeluk erat sang ibu.

1. Anak korban gempa takut mendengar suara keras

Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak IDN Times/Dini suciatiningrum

Meski sudah satu tahun berlalu, namun gempa dan likuefaksi yang terjadi pada 28 September 2018 lalu masih menyisakan trauma bagi para korban gempa yang masih tinggal di pengungsian Balaroa.

"Anak saya masih trauma kalau dengar bunyi keras sedikit dia menangis, dikira gempa," ungkap Fitria sambil mendekap putrinya yang mulai tenang.

Baca Juga: Kisah Komariah, Korban Gempa Palu yang Melahirkan di Tenda Darurat

2. Savitri sedang menuju musala saat gempa menggoyang Palu

Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak IDN Times/Dini suciatiningrum

Fitria mengungkapkan saat gempa terjadi putrinya ingin berangkat ke musala dekat rumah yang berada di Perumnas Bararoa. Namun, saat berjalan menuju musala, gempa berkekuatan 7,4 Skala Richter (SR) menggoyang tanah Palu. Kaki kecil Savitri mencoba berlari dan menembus kerumuman orang yang saat itu panik.

Bersyukur sang Ibu menemukan Savitri, langsung menggendong putri bungsunya.

"Sambil gendong dia saya lari ke gunung, keadaan saat itu benar-benar parah saya terus berlari meski tanah bergoyang," ceritanya. Dia bersyukur suami dan ketiga anak selamat meski harus kehilangan semua harta benda.

3. Anak ini ketakutan hanya dengar kata gempa

Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak IDN Times/Dini suciatiningrum

Rasa takut pasca gempa juga dialami Muhammad Idham (7). Ibu Nanik, sang Bunda, mengungkapkan anaknya masih takut dengan suara keras seperti sepeda motor, mobil bahkan handphone yang berbunyi.

"Dia juga langsung takut bila dengar orang ngomong gempa," ucapnya.

Nanik paham anaknya trauma karena dia melihat sendiri teman bermain tertimpa tembok saat gempa terjadi.

"Saat gempa Idham masih bermain bersama temannya itu Fajar di depan rumah yang kebetulan tetangga, saat gempa Idham langsung masuk rumah menemui saya, saya terus lari keluar dan melihat anak itu tertimpa tembok, saya jujur juga trauma melihat banyak mayat bergelimpangan beberapa jam usai gempa," ceritanya.

4. Warga Palu terbiasa digoyang gempa, namun gempa satu tahun lalu buat warga trauma

Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak IDN Times/Dini suciatiningrum

Nanik mengungkapkan sebenarnya dia dan warga Palu sudah terbiasa dengan gempa karena daerahnya memang sering digoyang gempa namun sejak gempa 28 September 2018 lalu yang memakan ribuan korban hampir semua pengungsi trauma.

"Palu memang sering gempa, saking sering kami terbiasa bahkan kalau hanya 3 SR masih aktivitas tapi setelah gempa dan tsunami tahun lalu dengar gempa atau goyangan sedikit saja lari ke luar tenda," terangnya yang diamini oleh beberapa ibu-ibu yang berkumpul dalam tenda Nanik.

5. Gempa 7,4 SR di Palu menyebabkan 2.081 korban meninggal

Setahun Gempa Palu, Trauma Masih Menghantui Anak-Anak ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah

Gempa berkekuatan magnitudo 7,4 yang disusul tsunami terjadi di 26 km utara Donggala dan 80 km barat laut kota Palu dengan kedalaman 10 km.

BNPB menghitung jumlah korban meninggal akibat gempa dan tsunami di Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah (Sulteng), mencapai 2.081 orang pada 25 Oktober.

Proses pencarian dan evakuasi korban meninggal dunia telah dihentikan sejak 12 Oktober, sesuai prosedur standar operasional Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas).

Jumlah kerugian dan kerusakan yang terjadi akibat bencana di Sulawesi Tengah mencapai angka Rp18,48 triliun per tanggal 27 Oktober 2018.

Baca Juga: Korban Gempa Palu: Pak Jokowi Mengapa ke Palu Tapi Gak Tengok Kami

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya