Tangis Lidya Tunggu Kepastian Jenazah di RS Polri: Mama Pulang...

Pemakaman untuk ibu Lidya sudah disiapkan di Madura

Jakarta, IDN Times - Isak tangis Lidya Putri pecah saat petugas medis Pos Ante Mortem RS Polri memberitahukan bahwa jasad sang ibu tidak bisa diambil Senin (6/3/2023).

Perempuan berusia 18 tahun ini beberapa kali mengusap air matanya sambil keluar dari gedung Sentra Visum dan Medical.

"Mama pulang... Mama..." ujarnya sambil berpelukan dengan bibinya di RS Polri, Senin.

Dengan suara serak, Lydia mengatakan, ingin mengambil jenazah sang ibu yang bernama Hanifa (50), salah satu korban kebakaran depo Pertamina Plumpang, Rawa Badak Selatan, Jakarta Utara, yang terjadi pada Jumat (3/3/2023) malam.

"Petugas hanya bilang sabar, tapi tidak memberikan kejelasan kapan bisa diambil. Apa 3 hari, apa 10 hari, padahal sudah 3 hari (jenazah diidentifikasi)," ungkapnya.

Lidya tidak tahu kapan jenazah ibunya itu bisa diambil, meskipun dia sudah memberikan fotokopi KTP dan melakukan tes DNA. Menurut keterangan petugas medis, jenazah belum bisa diambil karena masih menunggu kepastian hasil DNA.

"Tapi saya ingin kepastian, kapan Mama saya dikeluarkan. Saya ingin bawa Mama pulang, di kampung (Madura) padahal pemakaman sudah disiapkan semuanya," imbuhnya.

Diketahui, depo Pertamina di Plumpang, Koja, Jakarta Utara terbakar pada Jumat (3/3/2023) malam. Dinas Pemadam Kebakaran Jakarta Utara melaporkan insiden kebakaran itu terjadi pukul 20.11 WIB.

Api kemudian menyambar ke sejumlah perumahan warga di Jalan Tanah Merah Bawah RT/RW 12/09, Rawa Badak Selatan, Koja, Jakarta Utara. Sejauh ini, korban meninggal yang teridentifikasi di RS Polri baru 3 orang dari yang terdata 17 orang.

Baca Juga: 214 Warga Korban Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Masih Mengungsi

Topik:

  • Deti Mega Purnamasari

Berita Terkini Lainnya