Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap Tolong

Risma minta korban rungu diberikan ABD untuk terapi wicara

Jakarta, IDN Times - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi penyandang disabilitas rungu korban kekerasan seksual (S) di Kabupaten Sanggau, Kamis (9/12/2021).

Sebelumnya Kementerian Sosial melalui Balai Melati Jakarta telah melakukan pemasangan Alat Bantu Dengar (ABD) kepada korban. Kini, korban tengah menjalani terapi wicara.

"Dengan terapi wicara, diharapkan korban setidaknya bisa mengucapkan kata "tolong". Hal ini penting dilakukan sebagai bentuk pertahanan diri," ujar Risma, sapaan akrabnya, melalui siaran tertulis.

1. Setidaknya bisa bilang "tolong"

Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap TolongMenteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini memamerkan hasil lukisan penyandang disabilitas di pada Peringatah Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021, Kamis (2/12/2021) malam. (dok. Kemensos)

Sesuai arahan Mensos, Tim Balai Melati membawa korban melakukan pengecekan gendang telinga di Pontianak. Hasilnya, telinga kanan rusak sedangkan telinga kiri masih dapat menggunakan ABD. Selanjutnya Balai Baturaden akan terus memonitor dan melanjutkan dengan terapi wicara.

"Kalau tidak bisa mendengar bagaimana bisa bicara. Setelah bisa mendengar dengan ABD maka bisa dilakukan terapi wicara. Setidaknya dia bisa bilang "tolong". Ini supaya dia ada pertahanan diri," imbuh Risma.

Baca Juga: Dinilai Lakukan Audisme, Risma Didesak Minta Maaf ke Masyarakat Tuli

2. Risma berikan semangat pada korban

Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap TolongMenteri Sosial Tri Rismaharini mengunjungi penyandang disabilitas rungu korban kekerasan seksual (S) di Kabupaten Sanggau, Kamis (9/12/2021). (dok. Kemensos)

Kedatangan Risma untuk memberikan semangat pada korban, melalui sebuah cerita, Risma memotivasi korban untuk tidak berhenti meraih cita-cita.

"Kamu harus kuat ya sayang. Kamu harus bisa melanjutkan hidup mu ya," kata Mensos.

3. Risma minta keluarga tabah

Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap TolongMenteri Sosial Tri Rismaharini dalam rangkaian peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2021 pada Rabu (1/12/2021). (dok. Kemensos)

Risma juga menyampaikan agar keluarga korban tabah menghadapi cobaan. Mensos meminta mereka berdoa agar diberikan keringanan dan kemudahan.

"Saya sedih dengan kejadian seperti ini. Banyak kejadian seperti ini saat saya menjadi wali kota. Saya minta supaya penyandang disabilitas, terutama anak disabilitas rungu dan wicara benar-benar diberikan perlindungan," kata Risma.

"Ada kejadian anak saya di NTT pelakunya lepas. Karena korban tidak bisa mengkomunikasikan bahaya yang dihadapi. Dan korban juga tidak bisa bersaksi di kepolisian. Akhirnya pelakunya bebas," imbuh Risma.

4. Risma dorong penegak hukum temukan bukti jerat pelaku

Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap TolongIlustrasi Pelaku Pidana (IDN Times/Mardya Shakti)

Kepada Kapolres Sanggau, Risma mengapresiasi upaya maksimal yang telah dilakukan. Ia mendorong agar penegak hukum dapat menemukan bukti yang meyakinkan untuk menjerat pelaku dengan sanksi setimpal dan memberikan efek jera kepada pelaku lain.

Kapolres menyambut baik dan mengucapkan terima kasih atas dukungan Mensos. Kapolres memastikan jajarannya bekerja optimal menangani kasus ini.

Pada kesempatan tersebut, Risma menyerahkan bantuan atensi kepada korban dan keluarganya berupa susu, vitamin, bantuan sembako, telor, masker, beras dan uang tunai.

Balai Melati juga melakukan penyerahan dan pemasangan ABD di Dinsos Kab Sintang kepada 4 penerima manfaat di Kabupaten Sintang, dan 3 di Kabupaten Sanggau.

Baca Juga: Mensos Risma Buka Suara soal Viral 'Memaksa' Pemuda Tuna Rungu Bicara

5. Pelaku lancarkan aksinya saat ibu korban pergi

Temui Tunarungu Korban Pelecehan, Risma: Setidaknya Bisa Ucap TolongIDN Times/Sukma Shakti

Kementerian Sosial telah hadir dalam kasus ini melalui Satuan Bhakti Pekerja Sosial (Sakti Peksos). Melalui Balai Satria Baturaden, Sakti Peksos melakukan pendampingan terhadap korban. Khususnya dalam penanganan trauma dan pendampingan dalam proses pemberian keterangan di kepolisian.

Diketahui S mengalami kejadian naas pada 28 November 2021. Pelaku datang ke rumah korban meminta ibu korban memijat. Pelaku melancarkan perbuatan keji saat ibu korban pergi meninggalkan rumah membeli minuman dingin sesuai permintaan pelaku.

Proses penyidikan ditangani Polres Sanggau. Pada saat pemeriksaan, penyidik dibantu oleh ahli bahasa isyarat.

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya