Acara Ngobrol Seru IDN Times, Gaza: Peace, Justice and A Future (dok.Pribadi/Dwitisya Rizky)
Sementara itu, Wanda Hamidah; aktivis, politisi, sekaligus advokat hak asasi manusia, berbicara dengan energi yang meledak dan emosi yang sulit disembunyikan. Dalam forum itu, ia mengaku skeptis terhadap konsep peace talk yang selama ini dikendalikan oleh Amerika Serikat.
“Kita nggak bisa lagi dalam permainan yang Amerika pegang semua kendali. Peace talk yang diinisiasi Amerika itu justru perpanjangan kolonialisme,” ujar Wanda dengan nada tegas.
Ia menyebut bahwa kekuatan Zionis Israel tidak akan ada tanpa dukungan penuh Amerika Serikat.
“Mereka bukan orang Palestina, mereka imigran yang datang dari Jerman, Ukraina, Kanada, Amerika dan mereka menjajah tanah yang bukan milik mereka,” ujarnya lantang.
Bagi Wanda, perjuangan tidak bisa berhenti pada meja diplomasi. Dunia perlu revolusi moral untuk berani menyebut ketidakadilan sebagai penjajahan dalam bentuk baru. Ia menutup dengan kalimat yang menjadi highlight sore itu:
“Do something, pressure our government. Kalau kamu pikir genocide is wrong, try to do something to stop it.”
Kalimat yang sederhana tapi bergetar di dada. Seruan itu tidak hanya untuk pemerintah, tapi untuk siapa pun yang percaya bahwa kemanusiaan tidak boleh dinegosiasikan.