Jakarta, IDN Times – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi DKI Jakarta mengeluarkan kalender pendidikan tahun ajaran 2020/2021. Kalender pendidikan tersebut terlampir dalam Keputusan Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta Nomor 467 tentang Kalender Pendidikan Tahun Pelajaran 2020/2021.
Dalam kalender tersebut terungkap bahwa kegiatan belajar mengajar tingkat PAUD/SD/MI/SDLB, SMP/MTs/SMPLB, SMA/MA/SMALB/SMK/MAK di wilayah DKI Jakarta akan dimulai pada 13 Juli 2020.
Dalam kalender pendidikan yang dirilis pada Kamis (28/5), tertulis bahwa pada tanggal 13-15 Juli ditandai dengan masa pengenalan lingkungan sekolah (MPLS).
Selain itu, kegiatan sekolah lainnya yang akan dilakukan di tanggal tersebut adalah proses administrasi kelas.
Selain itu, Disdik DKI Jakarta telah menetapkan 36 kegiatan lainnya selama satu tahun ke depan, yakni sejak 1 Juli 2020 hingga 20 Juli 2021.
Kalender ini memuat keterangan waktu libur, masuk, hari raya besar, HUT Kemerdekaan Republik Indonesia dan sebagainya.
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta, Nahdiana, menjelaskan bahwa rencana kembali pembukaan sekolah akan dilakukan jika kondisi telah aman dari wabah virus corona.
"Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada permulaan tahun pelajaran baru tersebut bukan merupakan pembukaan kembali sekolah. Pembukaan Sekolah akan dilakukan setelah situasi dan kondisi dinyatakan aman dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan," kata dia kepada wartawan, Kamis (28/5).
Sebelumnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan pihaknya belum membahas soal pembukaan kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurutnya sekolah baru akan dibuka jika kondisinya telah aman.
"Kita baru mulai buka sekolah setelah aman, nah pada saat ini kita belum mendiskusikan kapan kita mau sekolah dibuka, dibahas pun belum," ujar Anies kapada IDN Times, Sabtu (23/5).
Anies juga menjelaskan bahwa pihaknya akan mengutamakan cara operasi sekolah, seperti melakukan pembagian kapasitas jumlah siswa yang masuk atau hanya membuka sebagian sekolah di DKI Jakarta secara bertahap. Hingga mungkin ada pembagian waktu buka sekolah.
“Apakah separuh kapasitas, semua sekolah ataukah separuh kapasitas di separuh sekolah, atau full kapasitas, tapi separuh sekolah, itu adalah contoh-contoh alternatif-alternatif yang sedang dikaji sekarang," kata Anies.