Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! atas dokumenter Border Hell: The Online Gambling Mafia and Digital Slavery in Asia Menangkan Penghargaan / dok Deduktif

Intinya sih...

  • Lebih dari 120 ribu orang dipaksa bekerja untuk penipuan online di sepanjang perbatasan Myanmar.
  • Dokumenter "Border Hell" mengungkap sisi gelap teknologi, pusat penipuan, perjudian online, dan perbudakan dunia maya.
  • Penghargaan diberikan kepada Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! atas dokumenter mereka oleh CIR Open Source Film Awards 2025.

Jakarta, IDN Times - The Centre for Information Resilience (CIR) Open Source Film Awards 2025 memberikan penghargaan ‘Special Recognition Awards’ pada Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! atas dokumenter Border Hell: The Online Gambling Mafia and Digital Slavery in Asia.

"Suatu kehormatan bagi Deduktif.id dan End Modern Slavery Now! menerima pengakuan ini dari CIR untuk dokumenter kami," ujar Deduktif.id dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (12/4/2025)

1. Sebanyak 120 pekerja dipaksa

Ditipidsiber Bareskrim Polri bongkar kasus judi online (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Dia membeberkan kisah yang dibagikan bukan hanya kisahnya sendiri, tetapi kisah dari banyak korban yang terperangkap dalam bayang-bayang jaringan kriminal transnasional.

"Neraka Perbatasan atau Border Hell mengungkap sisi gelap teknologi, pusat penipuan, perjudian online, dan perbudakan dunia maya yang merajalela di sepanjang perbatasan Myanmar, dan tempat di mana lebih dari 120 ribu orang dipaksa bekerja untuk penipuan online," katanya

2. Peran jurnalis investigasi sangat penting

Presiden RI Prabowo Subianto mengundang tujuh jurnalis kawakan untuk wawancara dengan pertanyaan spontan apa pun on the record di perpustakaan pribadinya di kediaman Hambalang, Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/4). (dok. Tim Komunikasi Prabowo)

Dia mengatakan dokumenter ini merupakan bukti kekuatan kolaborasi internasional, sekaligus dokumenter juga menjadi pengingat akan bahaya yang dihadapi jurnalis, terutama di wilayah-wilayah yang kebebasan persnya terancam.

"Di Indonesia, peran jurnalis investigasi sangat penting, namun menanggung bahaya besar seiring menguatnya cengkeraman militerisme. Jurnalis semakin diintimidasi, diserang, dan ditekan," ujarnya.

3. Undang-undang semakin membungkam kebenaran

Aksi tolak UU TNI di depan gedung DPR RI pada Kamis (20/3/2025). (IDN Times/Daffa Ulhaq)

Pemerintah bahkan telah mengusulkan undang-undang untuk membatasi jurnalisme investigasi di platform siaran, yang semakin membungkam kebenaran.

"Kami mempersembahkan penghargaan ini kepada semua jurnalis pemberani yang bekerja tanpa lelah untuk mengungkap korupsi dan pelanggaran hak asasi manusia, khususnya di Myanmar, Palestina, dan belahan dunia lain di mana harga kebenaran terlalu sering dibayar dengan darah,"tegasnya.

CIR adalah organisasi independen berbasis di London, Inggris, yang berdedikasi mengungkap pelanggaran hak asasi manusia, kejahatan perang, dan segala macam ancaman terhadap demokrasi.

CIR merilis berbagai penelitian tentang Open Source Investigations (OSINV), investigasi digital, pengembangan kapasitas bersama sejumlah peneliti dan jurnalis di beberapa negara, dan kolaborasi dengan media untuk mengamplifikasi visinya.

Sementara CIR Open Source Film Awards sendiri merupakan ajang penghargaan tahunan yang diselenggarakan CIR untuk mengapresiasi penggunaan teknik investigasi sumber terbuka (OSINV) dalam jurnalisme, dan menjadi bagian International Journalism Festival di Perugia, Italia, yang digelar setiap tahun.

Editorial Team