Dua Hari Berturut-turut Kasus COVID-19 di Kabupaten Bogor Nihil

Jakarta, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Bogor menyebut selama dua hari berturut-turut kasus penularan virus corona di daerah tersebut nihil, meski angka penularan di tingkat nasional sedang mengalami peningkatan tertinggi selama pandemik.
"Tidak ada tambahan kasus COVID-19 hari ini dan kemarin di Kabupaten Bogor," kata Bupati Bogor Ade Yasin, dalam keterangan tertulisnya, seperti dikutip dari Antara, Kamis (21/5) malam.
1. Dalam dua hari terakhir seorang PDP meninggal dunia, satu pasien COVID-19 dinyatakan sembuh

Meski begitu, pada periode yang sama tercatat ada satu pasien dalam pengawasan (PDP) meninggal dunia, dan satu pasien COVID-19 sembuh.
Hingga Kamis (21/5) malam, ada sebanyak 175 pasien COVID-19 di Kabupaten Bogor, sebanyak 35 orang di antaranya sudah dinyatakan sembuh dari COVID-19, dan 12 orang lainnya dilaporkan meninggal dunia.
Di samping itu Pemerintah Kabupaten Bogor juga mencatat ada sebanyak 1.522 orang dalam pemantauan (ODP), 1.260 di antaranya sudah selesai dipantau, dan 1.454 pasien dalam pengawasan (PDP), 988 di antaranya sudah selesai diawasi.
2. Kecamatan Gunung Putri merupakan wilayah dengan pasien COVID-19 terbanyak

Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Bogor itu menyebutkan, 175 pasien COVID-19 itu berdomisili di 19 kecamatan yang ada di Kabupaten Bogor.
Dari 19 kecamatan, Gunung Putri merupakan wilayah dengan pasien COVID-19 terbanyak, yakni 30 orang. Kemudian wilayah terbanyak kedua yaitu Kecamatan Cileungsi, 24 orang.
3. Penambahan kasus COVID-19 tertinggi terjadi pada hari ini di tingkat nasional

Seperti diketahui, Pemerintah Indonesia mencatat telah terjadi penambahan signifikan terhadap jumlah kasus pasien positif COVID-19 pada hari ini, Kamis (21/5), yakni sebanyak 973 orang dinyatakan positif COVID-19.
Penambahan jumlah kasus positif ini merupakan yang tertinggi sejak diumumkan adanya kasus COVID-19 pertama kali di Indonesia pada 2 Maret lalu.
Peningkatan hari ini adalah peningkatan yang tinggi, oleh karena itu mati kita kembali kepada hal yang mendasar, kasus baru ini muncul karena adanya kelompok rentan yang tertular orang lain yang membawa virus" kata juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona atau COVID-19 Achmad Yurianto dalam keterangan persnya yang disiarkan langsung dari channel YouTube BNPB Indonesia, Kamis (21/5).