Jokowi-Mahathir Bertemu, Bahas Perbatasan Hingga Lawan Eropa

Keduanya tampak serius membahas masalah perbatasan negara.

Jakarta, IDN Times - Pertemuan kenegaraan Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohammad di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (29/6), membahas sejumlah isu penting. Termasuk masalah perbatasan antara kedua negeri jiran tersebut.

Jokowi dan Mahathir sepakat bersama-sama menuntaskan masalah perbatasan sehingga keuntungan akan didapat oleh Malaysia maupun Indonesia.

Selain membahas masalah perbatasan, Jokowi dan Mahathir juga membahas perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (TKI) serta upaya peguatan hubungan kedua negara, baik dari sisi ekonomi, sosial, maupun budaya, seperti dikutip dari Setkab.go.id.

Kedatangan Mahathir Mohamad ini merupakan kunjungan resmi pertamanya ke Indonesia paska terpilih sebagai Perdana Menteri Malaysia untuk kedua kalinya sejak 10 Mei 2018, usai kemenangannya pada pemilihan umum lalu.

1. Solusi untuk masalah perbatasan Indonesia-Malaysia 

Jokowi-Mahathir Bertemu, Bahas Perbatasan Hingga Lawan Eropasetkab.go.id

Masalah batas negara Indonesia dengan Malaysia memang sudah lama terjadi, namun tak kunjung menemukan solusi. Seperti diketahui, Indonesia memiliki batas darat paling panjang dengan Malaysia, begitu juga dengan batas laut.

Usai bertemu dengan Presiden Jokowi, PM Malaysia Mahathir Mohammad mengemukakan, Malaysia dan Indonesia sepakat menempuh cara pendekatan untuk menyelesaikan masalah timpang tindih kawasan-kawasan Indonesia-Malaysia. Ia menyebutkan, masalah ini diputuskan dengan sendiri, tetapi pendekatannya sudah perlu ada perkongsian antara Indonesia dengan Malaysia, seperti saat Malaysia mengadakan perkongsian dengan Thailand, yang mengembangkan Joint Development Area.

2. Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di Malaysia 

Jokowi-Mahathir Bertemu, Bahas Perbatasan Hingga Lawan Eropasetkab.go.id

Dalam kesempatan itu, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia menitipkan masalah perlindungan bagi tenaga kerja Indonesia yang berada di Malaysia. Ia juga berharap adanya pembangunan sekolah-sekolah bagi anak-anak Indonesia yang berada di Malaysia.

PM Malaysia Mahathir Mohammad juga setuju untuk memberikan perhatian bagi pendidikan anak-anak Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang datang secara legal dan bekerja di Malaysia.

“Di semenanjung kita sudah adakan beberapa sekolah walaupun tak mencukupi, tetapi di Sabah-Serawak belum ada sekolah Indonesia yang boleh dimasuki oleh anak-anak orang Indonesia yang ada di Sabah dan Serawah. Ini akan kita betulkan,” ucap Mahathir.

3. Ajak lawan Eropa 

Jokowi-Mahathir Bertemu, Bahas Perbatasan Hingga Lawan Eropatwitter.com/STcom

Mahathir berharap persahabatan antara Indonesia dan Malaysia dapat ditingkatkan karena akan banyak keuntungan yang didapat apabila Indonesia dan Malaysia kerjasama dalam semua bidang, termasuk dalam bidang politik, bidang ekonomi, dan juga hubungan antar bangsa.

Ia juga mengajak Indonesia untuk bersama-sama melawan kampanye negatif Eropa terhadap produksi minyak kelapa sawit atau Crude Palm Oil ( CPO) asal Asia. “Kita menghadapi masalah yang sama umpamanya, ekspor minyak, ekspor kelapa sawit. Kita ini diancam oleh Eropa. Dan kita perlu bersama-sama melawan mereka,” ujar Mahathir.

4. Bangun Kereta Malaysia-Indonesia 

Jokowi-Mahathir Bertemu, Bahas Perbatasan Hingga Lawan Eropatwitter.com/AJEnglish

Dalam kesempatan itu, PM Mahathir Mohammad menyatakan, kedua negara menjajaki kemungkinan untuk membangun kereta Malaysia-Indonesia, yang boleh digunakan seluruh ASEAN.

“Sekarang ini kita berhajat untuk juga kita bercakap tentang politik dalam negeri. Masalah yang dihadapi di Indonesia cuma besar daripada Malaysia, cuma jenisnya sama saya lihat. dan kita berbincang tentang cara-cara kita menghadapi masalah politik dalam negara demokrasi ini,” kata Mahathir. 

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya