Pesawat Garuda Berisi Jemaah Haji Putar Balik karena Hidrolik Bocor
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Pesawat Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah calon haji putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar dikarenakan masalah teknis. Pesawat dengan nomor penerbangan GA 1114 itu mengalami kebocoran hidrolik.
“Pesawat yang berangkat sesuai jadwal pukul 19.05 WITA, setelah terbang 2,5 jam ‘round to base’ karena masalah teknis ‘hydraulic leak’ (kebocoran hidrolik),” kata Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia M Ikhsan Rosan seperti dikutip dari Antara, Kamis (18/7).
Ikhsan mengatakan pesawat tersebut kembali tiba di Makassar sekitar pukul 00.30 WITA.
1. Jemaah kloter 14 diberangkatkan kembali menggunakan pesawat bekas kloter 13
Sementara itu, jemaah kloter 14 tersebut sudah diberangkatkan kembali dari Makassar pada pukul 06.00 WITA dengan menggunakan pesawat bekas kloter 13.
Sebelumnya, Kepala Daerah Kerja Madinah Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Akhmad Jauhari mengonfirmasi terjadi penundaan penerbangan pesawat pengangkut jemaah calon haji asal Indonesia ke Madinah.
“Pesawat maskapai Garuda Indonesia yang mengangkut jemaah haji menuju Madinah, mengalami masalah teknis. Akibatnya, pesawat tersebut terpaksa kembali ke bandara asal di Makassar dan mengalami keterlambatan,” katanya.
Baca Juga: Pesawat Garuda Tujuan Madinah Putar Balik Setelah 4 Jam di Udara
2. Keterlambatan penerbangan berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jemaah
Jauhari mengatakan, keterlambatan penerbangan ini berdampak pada penyediaan akomodasi dan katering jemaah kloter UPG 14.
Koordinasi terkait perubahan tersebut telah dilakukan oleh berbagai pihak terkait, sehingga tidak berdampak buruk bagi ibadah jemaah.
Editor’s picks
Dari sisi katering misalnya, jika tidak dilakukan koordinasi maka makanan akan terlanjur disediakan padahal jamaah telat datang.
Makanan tersebut tidak akan layak konsumsi. Untuk akomodasi, keterlambatan akan berdampak pada waktu penyewaan hotel.
"Layanan akomodasi basisnya adalah kedatangan. Jika mengacu pada jadwal awal, tentu check out-nya juga lebih cepat. Maka kami mengantisipasi berupa reploting agar hak jamaah untuk melaksanakan arbain terpenuhi," kata Jauhari.
3. Pesawat berisi 400 jemaah calon haji asal kloter Ujung Pandang
Menurut laporan yang diterima PPIH Daker Madinah, pesawat bernomor GA1114 tersebut membawa sekitar 400 jemaah asal kloter Ujung Pandang (UPG) 14 dari Bandara Sultan Hasanuddin tujuan Bandara Prince Mohammad bin Abdulaziz, Madinah.
Pesawat itu, kata Jauhari, berangkat pada pukul 19.00 waktu setempat, Selasa (16/7) dan baru diberangkatkan lagi pada pukul 06.00, Rabu (17/7).
"Sesuai laporan, pesawat sudah sempat terbang, karena ada alasan teknis sehingga kembali lagi dan baru diterbangkan 10 jam kemudian," kata Jauhari.
4. Pesawat berada 4 jam di udara sebelum akhirnya putar balik ke Bandara Sultan Hasanuddin
Berdasarkan data di situs penerbangan Flight Aware, pesawat Boeing 747-400 tersebut sudah terbang selama sekitar 2 jam sebelum memutuskan putar balik. Total pesawat itu sudah mengudara 4 jam hingga kembali lagi ke bandara Sultan Hasanuddin.
Pihak Garuda Indonesia telah menginformasikan keterlambatan tersebut kepada tim PPIH di bandara Madinah dalam surat resminya. Pesawat yang seharusnya tiba pukul 01.15 waktu Saudi, molor menjadi pukul 11.25 waktu Saudi.
"Kami mohon maaf sebesar-besarnya atas ketidaknyamanan akibat keterlambatan penerbangan ini," kata Garuda Indonesia.
Baca Juga: [LINIMASA] Perjalanan Haji Menuju Tanah Suci Tahun 2019