Tragedi MTsN 19, Disdik DKI Diminta Awasi Keamanan Bangunan Sekolah

Anggaran rehab total gedung sekolah dipangkas karena efisiensi

Jakarta, IDN Times - ​​​​​Anggota Komisi D DPRD DKI Jakarta August Hamonangan memperingatkan Dinas Pendidikan DKI untuk berperan aktif mengawasi bangunan sekolah.

Hal itu untuk menghindari terulangnya kejadian tembok ambruk di Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 19 Pondok Labu, Jakarta Selatan akibat diterjang banjir.
 
"Kejadian tersebut, ditambah lagi saat ini curah hujan yang tinggi harus jadi peringatan bagi Dinas Pendidikan DKI untuk memastikan bangunan sekolah di Jakarta aman," kata August dalam keterangan di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Minggu (9/10/2022).


 

1. Anggaran rehab total gedung sekolah dipangkas karena efisiensi pascapandemik

Tragedi MTsN 19, Disdik DKI Diminta Awasi Keamanan Bangunan SekolahSuasana terkini MTs Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

August meminta Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta bukan hanya memastikan kokohnya bangunan sekolah, namun juga segera melakukan mitigasi jika ada bangunan sekolah yang rentan ambruk.

Terlebih, kata August, dana rehabilitasi sekolah terkena efisiensi anggaran pernah terjadi pada Tahun Anggaran 2020.

Salah satu komponen anggaran yang paling banyak dipangkas, yakni rehab total gedung sekolah. "Ini tentu harus menjadi perhatian Pemprov DKI," kata anggota Komisi Bidang Pembangunan DPRD DKI Jakarta tersebut.

Baca Juga: MTsN 19: Pemeliharaan Bangunan Terakhir pada 2019

2. Tembok sekolah tak mampu menahan luapan air dari luar akibat hujan deras

Tragedi MTsN 19, Disdik DKI Diminta Awasi Keamanan Bangunan SekolahTanggul Kali Krukut Jebol, Sekolah MTsN 19 Jakarta Tenggelam (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Diberitakan sebelumnya, tiga siswa meninggal dunia akibat tembok ambruk saat banjir melanda MTsN 19, Pondok Labu, Jakarta Selatan, Kamis (6/10/2022). 

Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, Isnawa Adji mengemukakan penyebab tembok pembatas gedung MTsN 19 Jakarta Selatan ambruk diduga karena kehilangan kemampuan menahan volume air dari luar sekolah.

Hal itu berdasarkan hasil kaji cepat sementara BPBD DKI terkait penyebab tembok pembatas sekolah ambruk hingga menimpa siswa yang sedang bermain di area taman sekolah tersebut.

"Karena tembok tidak mampu menahan luapan air yang terus naik oleh hujan deras yang mengguyur wilayah DKI Jakarta sejak pukul 14.00 WIB," ujar Isnawa saat menjenguk korban yang meninggal dunia maupun yang mengalami luka-luka di RS Prikasih, Jakarta Selatan, Kamis.

3. Di belakang sekolah terdapat aliran sungai

Tragedi MTsN 19, Disdik DKI Diminta Awasi Keamanan Bangunan SekolahSuasana terkini MTs Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan. (IDN Times/Uji Sukma Medianti)

Isnawa mengungkapkan, faktor lain yang diduga menjadi penyebab terjadinya genangan di lokasi kejadian adalah karena buruknya sistem drainase sehingga menyebabkan air gorong-gorong meluap.

Di samping itu, posisi sekolah juga berada di dataran rendah yang di sekitarnya terdapat saluran penghubung (PHB) Pinang Kalijati dan di belakang sekolah terdapat aliran sungai.

Tiga korban meninggal dunia karena insiden tembok ambruk di MTsN 19 adalah anak laki-laki yang baru berusia sekitar 13 tahun.

"Ketiga korban meninggal dunia Dicka Safa Ghifari, Muhammad Adnan Efendi dan Dendis Al Latif masih berusia 13 tahun," ujar Isnawa.

Baca Juga: MTsN 19 Pindah Sementara ke MAN 11 Mulai Pekan Depan

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya