Ungkap Kematian Keluarga Kalideres, Polisi Libatkan Psikologi Forensik

Tim psikologi forensik dalami pola tingkah laku keluarga itu

Jakarta, IDN Times - Polda Metro Jaya melibatkan tim dari Asosiasi Psikologi Forensik (Apsifor) untuk menyelidiki peristiwa kematian satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat. Tak dapat dipungkiri, teka teki motif dari kasus kematian satu keluarga beranggotakan empat orang ini semakin rumit. 

"Kegiatan autopsi psikologis ini tujuannya adalah kami ingin mengidentifikasi profil psikologis dari anggota keluarga yang ada di TKP (tempat kejadian perkara) tersebut," kata Pengurus Pusat Aksifor Nathanael Sumampaw di Jakarta, dikutip dari ANTARA, Senin (21/11/2022).

1. Tim psikologi forensik akan mendalami pola tingkah laku keluarga tersebut

Ungkap Kematian Keluarga Kalideres, Polisi Libatkan Psikologi ForensikKondisi lingkungan rumah satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat (IDN Times/Aryodamar)

Nathanael mengatakan hal yang akan dipelajari oleh tim psikologi forensik adalah interaksi satu sama lain, interaksi dengan masyarakat sekitar dan interaksi dengan anggota keluarga yang mengenal mereka.

"Kami juga mencoba untuk mengenali apa ciri psikologisnya, karakter khas dari masing-masing anggota keluarga tersebut, pola tingkah lakunya, karena ini menjadi data yang penting untuk kita memahami mengenai kasus ini," ujarnya.

Baca Juga: Perilaku Aneh Keluarga di Kalideres, Beri Susu dan Sisiri Jasad Ibu

2. Semua hal yang ditemukan oleh Tim Psikologi Forensik akan diserahkan kepada penyidik

Ungkap Kematian Keluarga Kalideres, Polisi Libatkan Psikologi ForensikIlustrasi TKP (IDN Times/Mardya Shakti)

Tim juga akan mempelajari TKP tersebut dan memeriksa sejumlah barang yang ditemukan di lokasi, khususnya buku-buku dan dokumen. Semua hal yang ditemukan oleh Tim Psikologi Forensik nantinya akan dirangkum dan diserahkan kepada penyidik, harapannya bisa menjadi salah satu petunjuk untuk mengungkap misteri meninggalnya satu keluarga tersebut.

"Berbagai petunjuk dan informasi yang diperoleh dan didalami, untuk pada akhirnya kita sampai kepada kesimpulan yang memadai tentang dampak psikologis dalam kasus ini," kata dia.

3. Polisi pastikan penyebab kematian keluarga di Kalideres bukan karena kelaparan maupun perampokan

Ungkap Kematian Keluarga Kalideres, Polisi Libatkan Psikologi ForensikKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan. (IDN Times/Irfan Fathurohman)

Sebelumnya, Polda Metro Jaya menegaskan, analisis awal terkait satu keluarga yang ditemukan tewas di Kalideres, bukan disebabkan oleh kelaparan.
 
"Bisa dikatakan untuk sementara memang tidak mengarah kepada kelaparan yang menyebabkan kematian satu keluarga," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Endra Zulpan.

Penyidik Polda Metro Jaya juga mematahkan dugaan yang menyebut kematian satu keluarga itu adalah akibat aksi perampokan.

"Jadi praduga awal yang menyatakan bahwa ada pencurian mobil, terus barang-barang yang ada di rumah, sementara bisa kita patahkan," kata Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Pol Hengki Haryadi.
 
Hengki mengungkapkan dugaan perampokan bisa dipatahkan setelah tim penyidik menemukan adanya bukti digital komunikasi dari salah satu penghuni rumah untuk menjual sejumlah barang dari rumah tersebut.
 
"Salah satu penghuni, ternyata yang bersangkutan pernah menghubungi salah satu nomor, ini terkait dari penjualan barang-barang yang ada di rumah, apakah itu mobil, kendaraan, kemudian penjualan AC, kulkas, blender, TV," ujarnya.
 
Pihak kepolisian juga telah melacak dan memintai keterangan kepada pihak pembeli barang tersebut dan atas dasar keterangan dan temuan penyidik, maka dugaan perampokan bisa dipatahkan.

Baca Juga: Kejanggalan Kematian Keluarga Kalideres, Semua Bohlam di Rumah Dicopot

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya