Jakarta, IDN Times - Ketua DPRD DKI Jakarta Prasetyo Edi Marsudi mengomentari penolakan acara Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 di JIExpo, Kemayoran, Jakarta Pusat. Ada pihak yang menganggap DWP hanya ajang maksiat bila dilaksanakan.
"Wah, ini kota, bos!" ujar dia kepada wartawan usai rapat paripurna DPRD DKI Jakarta, Rabu (11/12).
Politikus PDI Perjuangan itu mengatakan DWP memberikan dampak positif bagi ibu kota dari segi keuangan. Menurut dia acara itu mendatangkan keuntungan bagi DKI setiap tahunnya.
"DWP itu adalah pendapatan DKI yang terakhir (di tahun ini) dan itu bukan setahun ini aja, baru bertahun-tahun kan sudah ada di situ. Di hajat akhir tahun. Termasuk profit untuk DKI," kata Prasetio.
Belasan orang yang tergabung dalam Gerakan Pribumi Indonesia (Geprindo) menggelar unjuk rasa di depan Balai Kota DKI Jakarta. Mereka mendesak Gubernur Anies Baswedan membatalkan izin penyelenggaraan acara DWP 2019 yang akan berlangsung pada 13-15 Desember.
Koordinator Aksi Geprindo Abdurahman menilai acara tersebut hanya berisi agenda kemaksiatan, yang dapat merusak moral masyarakat Ibu Kota.
"Kami hanya ingin jangan sampai cuma Alexis yang ditutup. Kemudian DWP ini sebagai langkah awal untuk memulai ajang kemaksiatan yang selanjutnya," ujar dia.
Abdurahman mengatakan bila komitmen Anies membangun Jakarta tanpa maksiat tak ditepati, pihaknya mendesak mantan rektor Universitas Paramadina itu agar mundur dari jabatannya sebagai gubernur DKI.
"Kalau seandainya komitmen itu telah dikhianati, maka kami minta Bapak Anies sebagai gubernur untuk meninggalkan jabatannya," kata dia.
Djakarta Warehouse Project (DWP) 2019 akan menargetkan 100 ribu pengunjung dari dalam dan luar negeri. Festival musik terbesar di Asia yang ke-11 ini akan mendatangkan sejumlah musisi ternama di antaranya Calvin Harris, Disclosure, Martin Garrix, Skrillex, Zedd, Chromeo, R3HAB, dan Martin Solveig.
Bintang-bintang musik elektronik Indonesia dan unsur kebudayaan Indonesia juga akan meramaikan DWP 2019. Salah satunya adalah panggung utama Garuda Land yang terinspirasi dari burung garuda yang melambangkan persatuan dan keragaman.
“Kami merayakan dimulainya dekade terbaru perjalanan Djakarta Warehouse Project bersama 69 musisi dari berbagai sub genre musik elektronik, dua special stage, tujuh pendukung acara, dan ribuan penonton dari berbagai belahan dunia yang akan datang ke Jakarta pada 13-15 Desember nanti,” ujar Brand Manager Ismaya Live Sarah Deshita selaku penyelenggara acara ini dalam siaran pers, seperti dilansir Antara, Sabtu (23/11).
Tak hanya itu, DWP 2019 juga akan menghadirkan ikon musik R&B saat ini, Tinashe, musisi techno-house bertopeng Claptone dan duo kakak beradik EDM Krewella. Trio asal Amerika Cash Cash dan DJ asal Australia Motez serta DJ Mattn juga turut hadir.
Panggung istimewa Barong Family yang akan hadir untuk pertama kalinya di DWP 2019 juga mengumumkan musisi-musisi yang akan tampil di panggungnya. Mereka adalah Ghastly, Moksi, Rayray, Wiwek, dan Sihk yang merupakan satu-satunya orang Indonesia yang tergabung di label musik Barong Family bentukan Yellow Claw.
Juga DJ residen Elrow, Mario Biani, musisi Snatch Records’ Riva Starr, dan Mark Sixma B2B Jordan Suckley.
DJ Belanda keturunan Indonesia, Chelina Manuhutu, DL L dari China, dan Brohug dari Swedia juga turut melengkapi daftar bintang tamu DWP 2019 beserta puluhan musisi Indonesia lainnya seperti PYT Soundsystem (Dipha Barus, Kallula, Monica Karina, Matter Mos, Jidho, Kayman).
Begitu pula dengan Andre Dunant, Aydra, Bate, Evan Virgan, Fendy, Get Looze B2B Fungfung, Hai, Hachi, Hathoris, Hizkia, Hyde, Jody, Joyo, Kentaro, Nathalie, Okiocto, Patricia Schuldtz, Pixiee, Ride, Stan, Trilions, Whisnu Santika, Yako, Yesterday Afternoon Boys, dan Zippy.
Fotografer DJ nomor wahid dunia, Rukes, juga akan kembali ke DWP tahun ini beserta penari-penari Cyberjapan, MC Bam, MC Drwe, Flicker Screen, Isha Hening, dan RPTV.
Baca artikel menarik lainnya di IDN Times App, unduh di sini http://onelink.to/s2mwkb