Kementan Dukung Diversifikasi Pangan Lewat Literasi Digital
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times - Kepala Pusat Pendidikan Pertanian, Idha Widi Arsanti, mengatakan bahwa perlu strategi khusus membangun sumber daya manusia (SDM) pertanian berkualitas melalui literasi digital. Tidak bisa dimungkiri, untuk bisa berkreasi dan berinovasi memerlukan referensi, apalagi di masa pandemik COVID-19. Digitalisasi yang serba-on line merupakan cara jitu.
Dalam suasana pandemik COVID-19, proses pembelajaran di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) sangat membutuhkan literasi secara digital (e-library). Apalagi saat ini sistem pembelajaran yang diterapkan adalah learning from home.
1. Pertanian tidak boleh berhenti melakukan inovasi teknologi diversifikasi pangan
Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) selalu menegaskan dalam setiap kesempatan bahwa sektor pertanian merupakan salah satu penopang perekonomian bangsa di tengah pandemi COVID-19 patut ditindaklanjuti.
Pertanian tidak boleh berhenti menyediakan stok pangan dan tidak boleh berhenti melakukan inovasi teknologi diversifikasi pangan. Insan pertanian pun tidak boleh berhenti berupaya secara cerdas mencari literasi untuk peningkatan produksi dan nilai tambah produk pertanian yang dihasilkan.
2. Sektor pertanian memegang peran penting karena harus mampu menyediakan pangan
Editor’s picks
Pernyataan Mentan SYL senada dengan Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi. Ia pun mengajak seluruh insan pertanian memperkuat ketahanan pangan nasional di tengah kondisi pandemik COVID-19.
“Sektor pertanian memegang peran penting karena harus mampu menyediakan pangan. Pangan sehat dan bergizi juga diperlukan untuk meningkatkan imunitas tubuh yang kuat untuk melawan COVID-19,” tegas Dedi.
3. Salah satu strategi cerdas terkait inovasi teknologi pangan melalui akses e-library
Oleh sebab itu, sebagai upaya peningkatan produktivitas pangan sehat dan bergizi, insan pertanian butuh strategi cerdas mendapatkan berbagai pengetahuan dan informasi terkait inovasi teknologi pangan, utamanya diversifikasi pangan. Salah satu strategi cerdas tersebut melalui akses e-library yang diadakan oleh Pusat Perpustakaan Pertanian.
Berbagai materi terkait inovasi teknologi dapat dilihat melalui teknologi proliga tingkatkan produksi cabai, bioindustri padi, penerapan teknologi berbasis kebutuhan petani, dan lainnya. Koleksi digital literasi terdiri atas 600 teknologi pertanian, buku, buletin, informasi teknologi, jurnal, majalah, prosiding, dan warta.
Informasi dikemas dalam bentuk ringkas dan menarik sehingga memudahkan pengguna mendapatkan informasi. E-library juga menyediakan pelayanan melalui aplikasi berbasis smartphone, seperti Myagri, Takesi, UPJA, KATAM, SAPA MEKTAN, dan HARGA TANI.