Jakarta, IDN Times - Anggota komisi I DPR, Effendi Simbolon pada Jumat (7/7/2023) mengundang Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rakernas ke-16 Punguan Simbolon Dohot Boruna Indonesia (PSBI) di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat.
Menariknya, Effendi menyampaikan bahwa Prabowo adalah sosok tepat untuk melanjutkan kepemimpinan Presiden Joko "Jokowi" Widodo pada 2024. Padahal, sikap resmi PDIP, parpol tempat Effendi bernaung, mengajukan Ganjar Pranowo di pemilu 2024 sebagai capres.
"Saya berharap negara yang sangat besar ini, bangsa yang besar ini akan dinakhodai oleh pemimpin yang sangat andal dan (memiliki) kecukupan kedewasaan dalam mewujudkan kerukunan," ungkap Effendi Jumat kemarin.
"Saya kira, kita bisa membaca lah, secara jujur, secara obyektif, figur itu ada di Pak Prabowo," katanya lagi.
Namun, Effendi menyadari keputusan resmi PDI Perjuangan sudah resmi mengusung Ganjar sebagai bakal capres. Sebagai kader, ia akan patuh kepada keputusan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri.
"Saya tidak ingin membanding-bandingkan ya. Kan, Pak Ganjar sudah diumumkan oleh ketua umum kami. Tentu, saya akan patuh terhadap hal itu," tutur dia.
Ia menambahkan bahwa PSBI adalah paguyuban yang tidak terlibat dalam politik praktis. Effendi mengaku mengundang Prabowo di acara rakernas PSBI dalam kapasitasnya sebagai Menhan.
Apakah benar sikap Effendi yang mengundang dan memuji Prabowo bukan indikasi preferensi capres di pemilu 2024?