Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo, Anies Baswedan. (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan|instagram.com/ganjar_pranowo|IDN Times/Reynaldy Wiranata)

Jakarta, IDN Times — Elektabilitas bakal capres dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan ajeg di posisi ke-tiga berdasarkan hasil sejumlah lembaga survei. Anies terus bertengger di bawah bakal capres PDIP Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto.

Survei terbaru dari Survey & Polling Indonesia (SPIN) pada Mei ini menguatkan posisi Prabowo sebagai bakal capres dengan 33,2 persen, Ganjar 17 persen, dan Anies kembali di posisi tiga dengan 16,6 persen.

Mengapa elektabilitas Anies tak kunjung terkerek meski jadi yang pertama dideklarasikan sebagai bakal capres?

1. Objektivitas lembaga survei dipertanyakan

Bakal capres Anies Baswedan ketika melakukan safari politik di Aceh pada 2 Desember 2022. (www.instagram.com/@aniesbaswedan)

Dosen komunikasi politik Universitas Esa Unggul Jamiluddin Ritonga menilai naik-turunnya elektabilitas sejumlah bakal capres tak bisa dipisahkan dari lembaga survei.

“Konsistennya elektabilitas Anies di posisi tiga bisa jadi karena permasalahan objektivitas lembaga survei,” kata Jamiluddin kepada IDN Times, Selasa (9/5/2023).

Menurutnya lembaga survei akan melakukan framing dalam konotasi positif kepada kandidat yang membayar biaya survei.

“Di lain pihak, calon yang tidak membayar tentunya tidak mendapat framing yang menguntungkan. Elektabilitasnya dengan sendirinya akan ditempatkan pada posisi yang kerap ditempatkan pada Anies,” ujar Jamiluddin.

2. Elektabilitas Anies dipertanyakan

Editorial Team

Tonton lebih seru di