Kementan Upayakan Percepatan Implementasi Program Kartu Tani 

Memberikan petani kepastian perihal alokasi pupuk subsidi

Surabaya, IDN Times - Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan upaya percepatan implementasi program kartu tani. Tujuannya, kartu tani dapat memberikan para petani kepastian alokasi pupuk subsidi, kemudahan mendapatkan program bantuan lainnya karena data petani sudah terdapat di database. 

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, pupuk subsidi didistribusikan by name by address, sesuai dengan data di eRDKK dan dapat menggunakan kartu tani bagi daerah yg infrastrukturnya sudah siap. 

"Semua ini dilakukan agar kebutuhan warga negara terpenuhi. Kebutuhan pupuk yg by name by address kemudian diajukan dalam eRDKK dan kita lakukan validasi yang panjang dan bertahap," ujar Mentan SYL, Jumat (19/2). 

1. Kartu tani memudahkan monitoring dan evaluasi

Kementan Upayakan Percepatan Implementasi Program Kartu Tani IDN Times / Istimewa

Di sisi lain, kartu tani turut memudahkan monitoring dan evaluasi penyaluran pupuk subsidi dan kegiatan pertanian Indonesia. Termasuk untuk menekan penyelewengan distribusi pupuk bersubsidi. 

"Maka dari itulah kita mendapatkan 94% data valid untuk penerima pupuk bersubsidi," kata Mentan SYL. 

Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Sarwo Edhy menjelaskan, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan seluruh stakeholder terkait kartu tani. 

"Di tingkat penyuluh misalnya, mereka akan melakukan verifikasi dan validasi data petani penerima kartu tani dengan e-RDKK. Penyuluh juga mengawal distribusi kartu tani, mengawal penggunaan kartu tani oleh petani, memfasilitasi koordinasi dengan Dinas, Bank, dan Kios bila terkendala," jelas Sarwo Edhy. 

Baca Juga: Kementan Ajak Anak Muda Pasuruan Menjadi Petani Milenial

2. Kementan akan lakukan sinkronisasi dengan pihak Himbara

Kementan Upayakan Percepatan Implementasi Program Kartu Tani Petani sayur di Lembang, Bandung Barat biarkan hasil taninya membusuk di kebun. (IDN Times/Bagus F)

Sementara dengan pihak Himpunan Bank Negara (Himbara), Kementan akan melakukan sinkronisasi data e-RDKK dan kartu tani, percepat cetak, distribusi dan aktivasi kartu tani serta evaluasi EDC terpasang dan pemasangan EDC baru. 

"Kementan juga meminta dinas pertanian baik Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk pastikan data kartu tani sama dengan data e-RDKK. Dinas Pertanian harus memastikan kartu tani sudah terdistribusi sesuai e-RDKK, inventarisasi lahan siap tanam, dan mendampingi petani dalam penebusan pupuk bersubsidi menggunakan kartu tani," tutur Sarwo Edhy. 

Hal ini pun direspon cepat pihak perbankan. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Bank BNI) misalnya, langsung menggelar workshop percepatan pengelolaan kartu tani di Wilayah Jawa Timur Tahun 2021. Digelar di Surabaya, Rabu 17 Februari 2021, workshop dihadiri Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak dan Direktur Hubungan Kelembagaan BNI Sis Apik Wijayanto. 

Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Dardak mengatakan, program kartu tani ini bukan hanya sebagai financial solution namun juga menjadi risk management solution. 

"Jika punya budaya cashless transaction bagus sekali dalam meningkatkan fungsi intermediary di perbankan. Harapannya, Jawa Timur pelan-pelan dari masyarakat strata paling kecil sudah memiliki financial solution," ujar Emil Dardak.

Baca Juga: Program PWMP Kementan Dorong Millennial Sembawa Wirausaha 

3. Kerja sama intens dengan seluruh pihak jadi kunci kesuksesan program ini

Kementan Upayakan Percepatan Implementasi Program Kartu Tani IDN Times/Andra Adyatama

Sementara, Direktur Hubungan Kelembagaan BNI, Sis Apik menyampaikan, ini merupakan bentuk dukungan BNI terhadap program Ketahanan Pangan di Indonesia khususnya di Wilayah Jawa Timur. Untuk itu, BNI berkomitmen mendukung penuh implementasi program kartu tani khususnya di Wilayah Jawa Timur. 

Menurutnya, key success dalam rangka mendukung percepatan dan keberhasilan program kartu tani diperlukan kerja sama intens di seluruh stakeholder yang terlibat sesuai tugas dan fungsinya, sehingga kendala yang terjadi di lapangan dapat terselesaikan dengan baik. 

“Melalui workshop ini kami harapkan dapat merumuskan segala isu yang terjadi di lapangan kaitannya dalam proses distribusi kartu tani dan merumuskan program solusi sehingga distribusi kartu tani di wilayah Jawa Timur dapat dilakukan secara optimal. Selain itu, BNI terus mendukung kesejahteraan petani melalui realisasi penyaluran KUR secara besaran yang telah disalurkan selama tahun 2020 sebesar Rp 21,26 triliun serta menyentuh 239.527 penerima KUR di seluruh Indonesia,” ujar Sis Apik. 

Sis Apik menambahkan, sebagai komitmen BNI dalam implementasi kartu tani, BNI telah melakukan program-program percepatan untuk mengakselerasi penyaluran kartu tani khususnya di Wilayah Jawa Timur. Antara lain percepatan akurasi data kartu tani dengan data e-RDKK, otomasi pencetakan kartu tani, dan percepatan distribusi melalui dan mengakuisisi agen pupuk menjadi Agen46 sebagai inklusi keuangan dalam program kartu tani. 

Topik:

  • Jordi Farhansyah

Berita Terkini Lainnya