Kunjungi Politeknik Caltex Riau, Mitras DUDI Kemdikbud Kagumi Hal Ini

Politeknik Caltex Riau layak dijadikan contoh

Riau, IDN Times - Politeknik Caltex Riau (PCR) memang telah membangun link and match pada level internasional sejak lama sehingga layak dijadikan sebagai contoh terbaik Sumatera Career Center oleh Direktorat Kemitraan dan Penyelarasan Dunia Usaha dan Dunia Industri (Mitras DUDI) yang didukung Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan PT Chevron Tbk dalam kerja sama  pengembangan dan Penguatan Bursa Kerja Khusus (BKK).

 Pada kesempatan tersebut, PCR juga menjelaskan kemajuan dalam sejarah berdirinya PCR yang disampaikan Wakil Direktur bidang Pemasaran, Kerja Sama dan Alumni, Muhammad Ihsan Zul, S.Pd., M.Eng. Dalam penyambutan Tim Mitras DUDI di ruang pertemuan, Ihsan mengungkapkan PCR sebagai salah satu perguruan tinggi vokasi swasta yang didirikan atas kerja sama PT Caltex Pacific Indonesia (saat ini PT Chevron Pacific Indonesia) dengan Pemerintah Provinsi Riau. 

Saat ini PCR dijalankan di bawah naungan Yayasan Politeknik Chevron Riau. PCR merupakan perguruan tinggi vokasi yang mandiri secara finansial dan manajemen sejak 2007. Jadi bukan semata-mata di bawah kendali perusahaan multi-nasional itu. 

Ihsan menambahkan bahwa PCR dijalankan dengan profesional mengadopsi budaya-budaya baik yang diwariskan PT Chevron Pacific Indonesia. Saat ini PCR memiliki 11 Program Studi yang terdiri dari 5 program D3, 5 program D4 dan 1 program Magister Terapan. Sebanyak 54 persen program Studi di PCR sudah terakreditasi A dan sisanya terakreditasi B. Saat ini, PCR dijalankan dengan pendekatan smart campus yang dapat mereduksi tenaga kerja dan tenaga administrasi. 

Baca Juga: Tingkatkan Kompetensi Guru, Kemdikbud Bakal Gelar Program Guru Belajar

1. Peran pusat karier dan pengembangan bursa kerja di Politeknik Caltex Riau

Kunjungi Politeknik Caltex Riau, Mitras DUDI Kemdikbud Kagumi Hal IniDok. Mitras DUDI Kemdikbud

Tidak hanya itu, tim Mitras DUDI sempat diajak keliling kampus yang indah dan hijau, penuh dengan kelengkapan fasilitas yang modern sambil berbincang-bincang untuk melihat fasilitas dan merasakan asrinya lingkungan PCR. Di sela-sela kunjungan peliputan itu, tim Mitras DUDI sempat menanyakan perihal seberapa besar keberadaan pusat karir atau pengembangan bursa kerja di kampus?

“Bagi PCR keberadaan pusat karir sangat penting. Di PCR saja, program-program pusat karir tidak hanya ditujukan untuk mahasiswa yang akan menjadi alumni, atau sudah alumni, tetapi juga untuk mahasiswa aktif. Bagi mahasiswa aktif, kegiatan kerja praktik dan persiapan menghadapi dunia kerja tapi juga merupakan program-program yang dikelola langsung oleh pusat karir,” kata Ihsan.

Ihsan juga menjelaskan bahwa kerja praktik merupakan kegiatan wajib bagi mahasiswa aktif yang ditetapkan di dalam kurikulum. Semua mahasiswa program studi D3 dan D4 wajib melaksanakan kerja praktik selama 1 semester penuh. Artinya mahasiswa tersebut akan secara penuh berada di industri, dunia usaha, dan dunia kerja (IDUKA) dan instansi-instansi mitra PCR. 

2. Kegiatan pembekalan alumni rutin digelar di Politeknik Caltex Riau

Kunjungi Politeknik Caltex Riau, Mitras DUDI Kemdikbud Kagumi Hal IniPenyambutan Tim Humas Mitras DUDI Kemendikbud oleh Wadir 3 PCR/Dok. Mitras DUDI Kemdikbud

Dalam kesempatan itu, Tim Matris DUDI juga mengunjungi mahasiswa yang sedang praktik di laboratorium. Mereka juga mendapat penjelasan bahwa bagi mahasiswa yang akan lulus, kegiatan pembekalan calon alumni adalah kegiatan rutin yang dilakukan. Pada kegiatan tersebut, calon alumni diberikan informasi tentang cara menghadapi dunia kerja, termasuk cara mengajukan lamaran serta mempersiapkan segala sesuatu sebelum memasuki dunia kerja. Selain itu, mereka juga akan dijelaskan tentang kegiatan Tracer Study dan diberi pemahaman bahwa mereka bakal dilacak setelah dua tahun kelulusan.

Selain itu, melalui pusat karir ini juga PCR memberikan ruang kerja sama dengan IDUKA khususnya dalam kegiatan-kegiatan yang berhubungan dengan pemagangan, rekrutmen tenaga kerja, pengembangan kurikulum, dan dosen industri. Sebagai tugas peliputan, tim Matris Dudi tentu saja punya tugas untuk menggali banyak informasi terkait apa saja strategi implementasi PCR sehingga mendapat predikat Sumatera Career Center. Tim Matras DUDI pun menanyakan bagaimana  konsep fungsi layanan Pusat Karir di Politeknik Caltex Riau selama ini kepada Ihsan. 

“Ada berbagai jenis pelayanan pusat karier di Sumatera Career Center, di antaranya layanan penempatan kerja praktik bagi mahasiswa, layanan rekrutmen tenaga kerja bagi alumni dan calon alumni yang dilakukan langsung oleh mitra, serta layanan data dan informasi terkait aktivitas kerja praktik, tracer study, tracer pengguna lulusan dan kerja sama IDUKA,” jawab Ihsan.

Ihsan mengatakan, setiap tahun PCR melakukan kerja praktik dua kali untuk program studi yang berbeda. Selain itu, melalui kerja praktik yang dijalankan secara teratur dapat membuka jalan untuk berdiskusi dengan IDUKA dalam rangka pengembangan jejaring kemitraan. Pengelolaan kerja praktik tersebut dilakukan dengan menggunakan teknologi informasi untuk memproses segala kebutuhan administrasi kerja praktik.

Sementara itu, layanan rekrutmen tenaga kerja dilakukan dengan berbagai cara. Salah satunya melaksanakan kerja sama dengan pemerintah daerah dalam kegiatan job fair. Layanan rekrutmen juga dilakukan dalam bentuk campus hiring bagi mitra-mitra. Campus hiring dilaksanakan di kampus PCR dengan menggunakan fasilitas yang dimiliki. Selain campus hiring, SCC juga memberikan rekomendasi jika terdapat permintaan tenaga kerja khusus dari IDUKA. Rekomendasi ini memudahkan IDUKA dalam menyeleksi lulusan yang akan diterima sebagai staf/karyawan mereka. 

Tidak hanya itu, SCC memberikan layanan kepada mahasiswa yang ingin mendapatkan informasi lowongan kerja melalui website Sumatera Career Center, yang saat ini sudah memiliki tampilan baru Bapak bisa akses (scc.pcr.ac.id), Sebagian besar layanan itu tercatat di dalam standar SPMI PCR. Dengan begitu, fungsi-fungsi layanan tersebut benar-benar dievaluasi dan diaudit auditor SPMI Internal PCR. Arah pelaksanaan SPMI PCR sendiri lebih kepada ketercapaian indikator kinerja dalam bentuk key performance indactor (KPI). 

Fungsi layanan tersebut tetap dikembangkan seiring dengan berkembangnya tugas dan fungsi pusat karir sebagai bagian/unit yang secara khusus mempersiapkan karir mahasiswa sejak berkuliah di PCR. Pusat karir kampus, khususnya di PTV harus memiliki hubungan dan kerja sama yang baik dengan pelaku IDUKA. 

3. Politeknik Caltex Riau berkerja sama dengan 395 mitra

Kunjungi Politeknik Caltex Riau, Mitras DUDI Kemdikbud Kagumi Hal IniDok. Matris DUDI/Kemdikbud

Adapun terkait networking yang terjalin, Ihsan mengatakan saat ini PCR memiliki 395 mitra yang terdiri dari IDUKA, pemerintah dan LSM/NGO dan menjadi tempat kerja praktik mahasiswa. Semua mitra kerja praktik tersebut tersebar di wilayah Sumatera dan Jawa bahkan Malaysia. Namun, dari 395 mitra tersebut, sedikit yang memiliki bukti kerja sama legal formal dalam bentuk MoU ataupun PKS. Hal itu masih menjadi “pekerjaan rumah” besar bagi PCR. 

“Tidak mudah untuk melakukan kerja sama dengan IDUKA yang memang merasa belum memerlukan dokumen legal formal dengan PCR. Hal ini terjadi karena IDUKA merasa keberatan jika diikat secara resmi. Namun, hal tersebut bukanlah halangan bagi SCC. SCC tetap terus memproses dan follow up kerja sama yang bisa dilakukan, meskipun tanpa dokumen legal dan formal. Hingga saat ini di IDUKA terdapat beberapa IDUKA yang konsisten meminta mahasiswa PCR untuk melakukan kerja praktik di perusahaan mereka. Hal itu terjadi berulang kali dan menunjukkan bahwa IDUKA mengetahui manfaat mahasiswa melakukan kerja praktik di perusahaan mereka,” tutur Ihsan.

Ihsan mengatakan, PCR juga menyadari bahwa hubungan dengan IDUKA tidak bisa dipaksakan. PCR melihat dan menunggu hingga IDUKA membuka ruang kerja sama dengan PCR. Meskipun demikian, PCR tetap memiliki dokumen legal dan formal dalam MoU dan PKS dengan IDUKA. Tidak hanya dalam bentuk kerja praktik, tetapi juga untuk merekrut tenaga kerja khususnya lulusan PCR. 

“Kegiatan tersebut difasilitasi dengan cara memberikan keringanan biaya penggunaan fasilitas dalam proses rekrutmen di kampus PCR. Dengan cara ini, dapat mendorong IDUKA untuk melakukan rekrutmen di kampus PCR yang legal dalam bentuk dokumen Perjanjian Kerja Sama. Selain itu, dengan adanya layanan PCR berupa sistem pusat karir yang memudahkan IDUKA untuk membuka lowongan kerja melalui sistem online,” jelas Ihsan.

Baca Juga: Belajar di Rumah, Yuk Manfaatkan Modul Pembelajaran Kemdikbud! 

4. Kerja praktik juga kegiatan besar dan berdampak yang digelar Politeknik Caltex Riau

Kunjungi Politeknik Caltex Riau, Mitras DUDI Kemdikbud Kagumi Hal IniDok. Mitras DUDI Kemdikbud

Bagi Pak Ihsan, selain banyaknya aktivitas yang dilakukan pusat karier, salah satu kegiatan yang besar dan berdampak itu adalah kegiatan kerja praktik. Melalui kegiatan kerja praktik ini, PCR melalui SCC mempersiapkan anggaran untuk melakukan kunjungan ke IDUKA dan mitra kerja praktik. Kegiatan tersebut dijalankan dalam bentuk monitoring evaluasi kerja praktik mahasiswa. Staf/pegawai yang ditugaskan untuk melakukan kegiatan monitoring evaluasi tersebut adalah ketua program studi didampingi dosen atau staf SCC. 

Dalam satu tahun PCR melaksanakan dua program kunjungan ke IDUKA yang besar dan menerima mahasiswa untuk kerja praktik. Melalui kunjungan tersebut, program studi dan SCC dapat berdiskusi dengan perusahaan tentang proyeksi kerja sama yang bisa dilakukan. Selain itu, PCR juga memberikan buku hasil tracer study yang dapat digunakan IDUKA untuk mengetahui kompetensi lulusan dan sekaligus meyakinkan bahwa PCR memiliki lulusan-lulusan yang siap memasuki dunia kerja. 

Pusat Karir juga diberi tugas untuk melakukan tracer study kepada alumni. Di PCR, Tracer Study intensif dilakukan sejak 2015 dengan menggunakan daftar pertanyaan yang dirilis Belmawa melalui hibah BPLPKL (pkts.ristekdikti.go.id). Selain itu, pertanyaan-pertanyaan lain yang diperlukan oleh PCR juga ditambahkan untuk memperkaya data dan informasi yang didapatkan dari hasil umpan balik alumni. Hingga saat ini hasil tracer study dimanfaatkan untuk berbagai macam tujuan. Salah satunya revisi kurikulum, branding dan publikasi, serta menjadi pusat data dalam menentukan arah dan kebijakan terkait soft skill mahasiswa. 

Dalam hal branding, tracer study dapat digunakan sebagai data dan fakta tentang lulusan PCR. Melalui data tersebut, lulusan PCR dapat lulus dengan IPK berapa pun, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk tetap mendapatkan pekerjaan dan bahkan pendapatan menyamai atau bahkan melebihi pendapat mahasiswa dengan IPK tinggi sekalipun. 

“Kami dapat membuktikan ini dengan data. Civitas akademika juga sangat menunggu hasil pelaksanaan tracer study ini setiap tahunnya sehingga bagi PCR tracer study sudah menjadi kebutuhan. Tracer study dilaksanakan dengan melibatkan semua dosen di program studi, sehingga tidak hanya menjadi tugas staf SCC. Hasil kegiatan ini juga telah menjadi key performance indicator (KPI) yang tercatat di Renop dan dievaluasi oleh SPMI PCR,” kata Ihsan.

Sosok muda lulusan Magister Teknik UGM ini juga mengungkapkan bahwa khusus untuk BKK luar biasa, PCR mendapatkan hibah dari pemerintah sejak 2013 hingga 2019. Hibah tersebut banyak membantu SCC untuk berkembang menjadi pusat karier baik dan bahkan mendapat penghargaan dari Kemdikbud pada 2019 sebagai pengelola pusat karir terbaik nasional. 

Berbeda dengan hibah sebelumnya, hibah penguatan dan pengembangan BKK tidak hanya berfokus pada tracer study (salah satu kegiatan pusat karir). Seperti yang kita ketahui, terdapat banyak kegiatan lain dapat dikembangkan untuk mendorong dihasilkannya lulusan yang link and match dengan IDUKA. Peran pusat karir tentu tidak bisa diabaikan dari sisi ini. Dengan begitu, hibah itu dapat mendorong terjadinya akselerasi pengembangan dan penguatan program-program yang dijalankan dan akan dijalankan SCC. SCC pun menyadari betul kelemahan yang dimiliki. Melalui hibah ini, SCC dapat menambal kelemahan tersebut.

“Terima kasih kepada Mitras Dudi yang memberikan kepercayaan kepada SCC PCR dalam menjalankan hibah ini. Kami selalu merasa tertantang jika mendapat kesempatan ini dan berusaha menjalankan dengan sebaik mungkin. Kami berharap suatu saat Mitras Dudi juga membuka program pendampingan pengelolaan pusat karir bagi perguruan tinggi vokasi dan SMK di wilayah-wilayah terdekat karena banyak mitra-mitra kami yang memerlukan dukungan dan kolaborasi,” kata Ihsan.

Tim Mitras DUDI pun membuka diri untuk terlibat dan berkontribusi dalam program tersebut dengan semangat kolaborasi. Hasil liputan itu pun sangat penting untuk dijadikan bahan pertimbangan kebijakan pemerintah pusat yang sekarang tidak lagi mendekatomikan sekolah negeri dengan swasta dan politeknik negeri dan swasta dalam pendampingan pusat karir dan bursa kerja khusus dalam rangka penyerapan lulusan di IDUKA.

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya