Pos Indonesia Telah Salurkan 88 Persen Bansos Kemensos di Medan

Penyaluran bansos berjalan lancar dan tepat sasaran

Medan, IDN Times - Sebanyak 54.810 keluarga penerima manfaat (KPM) dari Kota Medan tercatat sebagai penerima bantuan sosial tunai (BST) dari pemerintah hingga tahap ketujuh (Oktober 2020). BST
tersebut tersalurkan 88,4 persen.

Untuk skala provinsi, di Sumatera Utara (Sumut), bansos sudah tersalurkan 90,3 persen untuk 610.375 KPM. Sementara itu, untuk tingkat Kecamatan Medan Baru, BST sudah tersalurkan hingga 93 persen bagi 491 KPM. Sejauh ini, penyaluran BST sejauh ini berjalan lancar dan tepat sasaran di Sumut.

"Pencapaiannya sudah sudah 90 persen. Diharapkan pada tahap delapan (November 2020) dapat meningkat," ujar Direktur Utama PT Pos Indonesia Faisal R Djoemadi, usai menghadiri kegiatan penyaluran BST oleh Kementerian Sosial (Kemensos), di Medan, Sumut, Jumat (13/11).

Baca Juga: Pos Indonesia Salurkan Bansos Kemensos dan Kemendesa ke Jawa Barat 

1. Ini peran Pos Indonesia bagi penyaluran bansos Kemensos

Pos Indonesia Telah Salurkan 88 Persen Bansos Kemensos di MedanMensos Juliari hadir pada penyaluran bansos tunai Kemensos oleh PT Pos Indonesia di Medan, Jumat (13/11)/Foto: Febri Renjana Pictures

PT Pos Indonesia turut menjadi bagian dari Kemensos untuk membantu menyalurkan BST kepada KPM di seluruh wilayah Indonesia. Menurut Faisal, kesuksesan penyaluran BST ini berkat peran pemerintah daerah (pemda) yang semakin akurat melakukan verifikasi data.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Sosial (Mensos) Juliari P Batubara mengatakan, dari 610.375 KPM, per hari ini, ada sekitar 558 KPM yang menerima BST untuk tingkat Sumut.

"Kami harapkan tahap terakhir pada Desember, sisanya bisa terjangkau mendekati 100 persen," kata Mensos Juliari.

2. Mensos Juliari berharap bansos dimanfaatkan dengan baik

Pos Indonesia Telah Salurkan 88 Persen Bansos Kemensos di MedanMensos Juliari/Dok. Febri Renjana Pictures

BST sendiri akan diperpanjang hingga Juni 2021. Terkait besaran nilai bantuan akan menjadi Rp200 ribu per KPM. Namun, hal itu masih dalam pengkajian.

"Bisa disesuaikan menjadi Rp300 ribu per KPM. Tergantung keputusan Presiden. Kami mengusulkannya Rp300 ribu. Mudah-mudahan disetujui," kata Mensos Juliari.

Nilai BST Gelombang I sebesar Rp600 ribu per KPM selama tiga tahap, yakni April hingga Juni 2020. Gelombang II sebesar 300 ribu per KPM selama 6 tahap, yakni Juli hingga Desember 2020. Nilai bantuan disesuaikan karena situasi krisis membaik dan harga mulai stabil.

"Semoga BST dimanfaatkan dengan baik untuk kebutuhan pokok keluarga," kata Mensos Juliari.

3. Manfaat bansos begitu terasa bagi KPM

Pos Indonesia Telah Salurkan 88 Persen Bansos Kemensos di MedanSuasana pemberian bansos tunai di Medan, Jumat (13/11)/Dok. Renjana Pictures

BST sangat berarti bagi warga kurang mampu yang turut terdampak akibat pandemik Covid-19. Terutama untuk membeli kebutuhan pangan sehari-hari. Hal ini seperti yang dirasakan Santi Indriasi, KPM dari Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan. Ibu rumah tangga yang sehari-hari mempunyai usaha penjual kopi di salah kantor Instansi Pemerintah Pengadilan Tinggi Kota Medan ini merasakan betul dampak covid-19.

Usaha kopi Santi menurun. Pelanggan yang bisa memesan kopinya juga semakin jarang dijumpai. Meskipun usaha turun, dia tetap harus mengeluarkan biaya untuk kebutuhan sehari-hari. Sebelum pandemik, Santi sehari bisa memperoleh pendapatan Rp100 hingga Rp200 ribu. Namun, semenjak pandemik, dia hanya menerima Rp50 ribu. Terkadang tidak ada yang sama sekali pemasukan. Namun, kini Santi mendapatkan BST di gelombang empat dengan nilai bantuan Rp300 ribu per bulan.

Baca Juga: Pos Indonesia Salurkan Bansos Kemensos bagi 41.592 Keluarga di Simalungun

Topik:

  • Ezri T Suro

Berita Terkini Lainnya