Fakta-Fakta Gempa yang Mengguncang Salatiga

24 Okt 2021, 12:39 WIB

Ilustrasi pengamatan gempa (ANTARA FOTO/Fikri Yusuf)

Jakarta, IDN Times - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat sebanyak 14 kejadian gempa bumi yang mengguncang wilayah Kota Salatiga, Ambarawa dan sekitarnya, pada Sabtu (23/10/2021). Gempa pertama yang terjadi pada pukul 00.32 WIB berkekuatan magnitudo 2,8 berlokasi di 12 kilometer arah barat Salatiga.

Pusat gempa diketahui berada di kedalaman 15 kilometer dan dirasakan I-II Modified Mercalli Intensity (MMI) Ambarawa.

"Berdasarkan data sementara yang kami pantau sejak gempa pertama yang terjadi pada pukul 00.32 WIB hingga siang ini telah tercatat sebanyak 14 kejadian gempa. Dalam catatan kami, gempa terakhir terjadi pada pukul 10.45 WIB," kata Kepala BMKG Stasiun Geofisika Banjarnegara, Setyoajie Prayoedhie, dikutip dari ANTARA pada Minggu (24/10/2021).

1. Gempa susulan mengguncang Salatiga dan Ambarawa

Ilustrasi Seismogram (IDN Times/Arief Rahmat)

Gempa susulan terjadi pada pukul 00.42 WIB berkekuatan magnitudo 2,7 berlokasi di lima kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman 13 kilometer. Selanjutnya pada pukul 01.25 WIB terjadi gempa berkekuatan magnitudo 2,5 di empat kilometer barat daya Ambarawa dengan kedalaman enam km dan pukul 02.35 WIB berkekuatan magnitudo 2,1 di sembilan kilometer selatan Ambarawa dengan kedalaman satu kilometer.

Berikut data gempa susulan di Salatiga lainnya:

Pukul 05.29 WIB berkekuatan magnitudo 2,63 di lima kilometer barat laut Salatiga dengan kedalaman 10 kilometer.
Pukul 05.39 WIB berkekuatan magnitudo 2,15 di empat kilometer barat Salatiga dengan kedalaman enam kilometer
Pukul 06.33 WIB berkekuatan magnitudo 3,1 di lima kilometer barat laut Ambarawa dengan kedalaman 15 kilometer.
Pukul 06.44 WIB berkekuatan magnitudo 2,8 di dua kilometer utara Ambarawa dengan kedalaman 26 kilometer.
Pada pukul 09.34 WIB berkekuatan magnitudo 3,1 di empat kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman 25 kilometer dan dirasakan II MMI Ambarawa.
Pukul 09.51 WIB berkekuatan magnitudo 2,7 di dua kilometer tenggara Ambarawa dengan kedalaman 17 kilometer dan dirasakan II MMI Ambarawa.
Pukul 09.56 WIB berkekuatan magnitudo 3,1 di delapan kilometer barat laut Ambarawa.
Pukul 10.14 WIB berkekuatan magnitudo 2,9 di lima kilometer timur Ambarawa dengan kedalaman delapan kilometer.
Pukul 10.21 WIB berkekuatan magnitudo 2,6 di tujuh kilometer utara Ambarawa dengan kedalaman 23 kilometer.
Pukul 10.45 WIB berkekuatan magnitudo 2,8 di tiga kilometer timur laut Ambarawa dengan kedalaman 20 kilometer.

"Kami akan terus memantau perkembangan yang terjadi termasuk kemungkinan masih adanya gempa susulan di Salatiga, Ambarawa, dan sekitarnya," kata Setyoajie.

2. Gempa akibat aktivitas sesar Merapi dan Merbabu

Ilustrasi pos pemantauan gunung berapi (ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho)

Setyoajie mengatakan dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenter, gempa yang terjadi merupakan gempa dangkal. Pemicu gempa di Salatiga yaitu aktivitas sesar Merapi dan Merbabu.

Dia mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak percaya terhadap hoaks yang mungkin muncul seiring dengan kejadian gempa tersebut.

"Tetap ikuti arahan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) setempat. Jika menerima informasi terkait gempa yang belum jelas kebenarannnya, silakan cek dan ricek kepada kami maupun BPBD," katanya.

3. BPBD Kabupaten Semarang mendirikan tenda darurat untuk pasien di rumah sakit

ilustrasi pengamatan Gunung Merapi. ANTARA FOTO/Aloysius Jarot Nugroho

Mengantisipasi dampak lanjutan, BPBD Kabupaten Semarang mendirikan tenda darurat untuk pasien di RSUD setempat. Terlebih, dari hasil pemantauan pada bangunan RSUD, terdapat retakan pada bagian gedung.

Tenda darurat ini merupakan tenda transit sebelum mereka dipindahkan sementara ke RS Ungaran. BPBD menginformasikan pasien yang berada di lantai dua dan tiga merasakan guncangan gempa yang terjadi pada Sabtu dini hari pukul 00.32 WIB.