Panas Banget! Suhu UEA Tembus 50 Derajat Celcius

Jadi suhu pertama sepanjang 2023

Jakarta, IDN Times - Suhu Uni Emirat Arab (UEA) melewati ambang batas 50 derajat celcius pada Minggu (16/7/2023). Peningkatan temperatur ini merupakan yang pertama di negara tersebut pada 2023.

Menurut Pusat Meteorologi Nasional (NCM) UEA, suhu tertinggi tercatat di angka 50,1 derajat celcius di Bada Dafas, yang terletak di wilayah Al Dhafra Abu Dhabi pada pukul 14.30. Sementara itu, wilayah pesisir Dubai melaporkan suhu tertinggi antara 38,3-45 derajat celcius. 

"Juli adalah salah satu bulan musim panas dengan peningkatan suhu karena wilayah dan negara dipengaruhi oleh perluasan suhu rendah, yang paling penting adalah tekanan rendah monsun India, yang meningkatkan suhu," kata NCM, dikutip dari Gulf News.

1. Beberapa bagian UEA juga alami hujan

Meski dilanda panas, beberapa wilayah di UEA juga mengalami curah hujan di bulan Juli.

"Pegunungan timur dan selatan negara itu terpapar awan, di mana awan ini berkembang karena pegunungan dan suhu tinggi, terkait dengan hujan di sore hari yang meluas ke beberapa daerah pedalaman," ujar NCM.

Menurut prakiraan cuaca NCM, awan konvektif dan hujan diperkirakan terjadi di beberapa bagian timur negara itu selama lima hari ke depan. 

"Negara ini dipengaruhi oleh angin tenggara pada periode malam dan pagi, sedangkan angin utara pada siang hari. Selain itu, negara ini kadang-kadang dipengaruhi oleh angin selatan segar, terutama pada periode pagi yang dapat menyebabkan debu bertiup, dan angin barat laut segar kadang-kadang menyebabkan tiupan dan debu yang tersuspensi," katanya.

Baca Juga: 55 Paus Mati Terdampar Massal di Skotlandia

2. UEA berlakukan aturan istirahat tengah hari hingga 15 September

Dokter sebelumnya telah menyarankan masyarakat untuk tinggal di dalam rumah selama puncak waktu panas dan menghindari paparan sinar matahari langsung. Warga juga diimbau untuk tetap terhidrasi untuk mencegah hilangnya elektrolit.

UEA juga memberlakukan istirahat tengah hari bagi pekerja dari 15 Juli hingga 15 September. Kebijakan tersebut melarang orang-orang untuk melakukan pekerjaan di luar ruangan antara pukul 12.30 dan 15.00, dikutip dari Khaleej Times.

Apabila ada atasan yang tidak menerapkan peraturan tersebut, mereka akan didenda sebesar 5 ribu dirham (sekitar Rp20 juta rupiah) untuk setiap pekerjanya

3. Gelombang panas terjadi di banyak negara di dunia

Gelombang panas telah melanda banyak negara di dunia belakangan ini.

Di Jepang, pihak berwenang telah mengeluarkan peringatan panas kepada puluhan juta orang di 20 dari 47 prefekturnya. Beberapa daerah bahkan mencatat suhu tertinggi dalam lebih dari empat dekade pada Minggu, termasuk kota Hirono di prefektur Fukushima, yang mencapai 37,3 derajat Celsius

Di kota Roma, Italia, temperatur udara diprediksi mencapai 40 derajat pada Senin, dan 43 derajat Celcius pada Selasa.

Sementara itu, Death Valley California di Amerika Serikat, salah satu tempat terpanas di Bumi, juga diprediksi mencatat rekor panas baru pada hari Minggu lalu, dengan suhu naik hingga 54 derajat Celcius.

“Panel Antarpemerintah tentang Perubahan Iklim, yang merupakan badan ilmiah yang mempelajari iklim, telah memperkirakan hal ini akan terjadi,” kata Saleemul Huq, direktur Pusat Internasional untuk Perubahan Iklim dan Pembangunan di Bangladesh, kepada Al Jazeera.

“Mereka telah memperkirakan itu akan terjadi jauh kemudian, tetapi itu terjadi sekarang, jadi sayangnya perubahan iklim sekarang menimpa kita dan ini disebabkan fakta bahwa kita telah menaikkan suhu global jauh di atas satu derajat celcius karena emisi gas rumah kaca dan kita berada di jalur yang lebih tinggi lagi,” tambah Huq.

Baca Juga: Pengungsi Suriah Kepanasan: Kami Seperti Hidup di Dalam Oven

Fatimah Photo Verified Writer Fatimah

null

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Topik:

  • Vanny El Rahman

Berita Terkini Lainnya