Jakarta, IDN Times - Ketua Komisi Pemberantasan Korups (KPK) Firli Bahuri menegaskan dirinya dan empat pimpinan lain tidak akan menghindar dari kritikan publik. Mereka tidak akan mundur walau dicap memiliki kinerja yang buruk.
"Kalau lah ada yang mengamanatkan tentang buruknya atau kesannya terhadap pimpinan KPK, kami berlima tidak akan pernah menghindar atau melarikan diri," ujar Firli dalam konferensi pers laporan Semester I KPK, Senin (14/8/2023).
Firli membantah tudingan bahwa KPK tidak berani menyentuh elite partai politik. Menurutnya, KPK bekerja secara profesional.
"Saya ingin garis bawahi kami bekerja secara profesional, tunduk kepada seluruh aturan hukum dan peraturan perundang-undangan. Penegakan hukum tidak boleh melanggar hukum itu sendiri," ujarnya.
Firli mengatakan pimpinan KPK tidak akan mundur karena bertanggung jawab dengan seluruh pekerjaannya. Pekerjaan yang dimaksud adalah upaya pemberantasan korupsi.
"Segala bentuk upaya-upaya pemberantasan korupsi merupakan tanggung jawab kita semua dan kami lima pimpinan bertanggung jawab atas tugas-tugas tersebut. Kami tetap fokus sampai berakhir tugas kami sebagai pimpinan KPK," ujarnya.
Menurut Firli Bahuri Gubernur Papua nonaktif Lukas Enembe adalah salah satu contoh KPK berani menangkap ikan besar. Sebab kasus Lukas Enembe besar dan upaya penangkapannya penuh dengan perjuangan.
"10 tahun Lukas Enembe di Papua tidak tersentuh hukum, apakah itu bukan big fish?" ujarnya.