Enggan Terjebak Macet Saat Mudik? Ikuti Pesan Menhub Ini

Jangan terlalu mengandalkan jalan tol

Jakarta, IDN Times - Pemerintah menaruh perhatian penting terkait agenda besar tahunan masyarakat ketika menjelang Hari Raya Idulfitri.

Agenda besar tersebut terkait dengan penyelenggaraan mudik bersama yang tiap tahunnya di klaim Pemerintah semakin membaik. Tahun ini pemerintah memberi nama agenda tersebut dengan nama Mudik Guyub Rukun 2018.

1. Puncak arus mudik  

Enggan Terjebak Macet Saat Mudik? Ikuti Pesan Menhub IniIstimewa

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menghimbau kepada seluruh masyarakat yang ingin melakukan perjalanan mudik agar bisa memecah kemacetan dengan tidak melakukan perjalanan pada puncak arus mudik yang jatuh pada tanggal 8 dan 9 Juni serta 12 dan 13 Juni.

“Kami juga sarankan pada pemudik agar tidak mudik pada 8 dan 9 (Juni) dan 12 dan 13 (Juni) karena itu adalah puncak mudik kalau bisa pada tanggal 10 dan 11 itu lebih longgar,” Kata Budi Karya di Mabes Polri, Selasa (05/06).

2. Puncak arus balik  

Enggan Terjebak Macet Saat Mudik? Ikuti Pesan Menhub IniIDN Times/Sukma Shakti

Sedangkan pada puncak arus balik Budi Karya mengatakan preferensi masyarakat yang semula lebih panjang tapi karena libur anak sekolah yang sudah memasuki hari akhir maka perubahan arus balik pun terjadi.

“Mudik baliknya semula adalah tanggal 22-23 (Juni) di akhir libur tetapi setelah ada liburan maka preferensi maju pada tanggal 19-20 (Juni) dikarenakan itu akhir libur anak sekolah,” terang Budi Karya.

3. Tidak terfokus menggunakan jalan tol  

Enggan Terjebak Macet Saat Mudik? Ikuti Pesan Menhub IniIDN Times/Sukma Shakti

Selain itu ia juga menyarankan kepada para pemudik yang menggunakan kendaraan roda empat atau mobil pribadi agar tidak berpatokan kepada jalan tol, meskipun jalan tol Jakarta-Surabaya telah berhasil dirampungkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) namun jalur arteri juga tidak kalah baiknya dengan jalan tol agar dapat memecah kemacetan.

“Justru preferensi masyarakat itulah kami mengajak stakeholder semuanya Pak Kapolri, Kapolda, TNI dan Pangdam, Kadishub untuk memberikan suatu pendidikan kepada masyarakat bahwasannya jalan tol Jakarta-Surabaya bukan segalanya,” terangnya.

“Kementerian PU telah menyediakan jalan Pantura, kami Kementeian Perhubungan telah melakukan cek dengan melakukan turing sepeda dan itu baik sekali jadi Pantura menjadi alternatif yang baik bagi kita semuanya,” lanjutnya.

Topik:

  • Dwi Agustiar

Berita Terkini Lainnya