Hari Ini Positifity Rate Indonesia Tembus Angka 15,4 Persen

Masyarakat diminta tetap menjaga protokol kesehatan 

Jakarta, IDN Times - Satgas Penanganan COVID-19 melaporkan, sudah 60.520 spesimen diperiksa hingga Selasa (5/1/2021). Sebanyak 38.309 orang di antaranya diperiksa dalam 24 jam terakhir.

Kasus positif COVID-19 di Indonesia pun dinilai mengkhawatirkan. Jika dihitung jumlah spesimen yang diperiksa dengan jumlah kasus positif hari ini, angka positifity rate di Indonesia mencapai 15,4 persen. Artinya, dari 100 orang yang diperiksa, 15 di antaranya dinyatakan positif COVID-19.

Satgas juga melaporkan, ada 70.201 orang yang suspek COVID-19. Secara total dari 7.577.380 spesimen yang telah diperiksa, sebanyak 5.061.283 orang di antaranya telah dilakukan pemeriksaan di 566 lab.

1. Kasus positif COVID-19 di Indonesia hari ini mencapai 7.445 orang

Hari Ini Positifity Rate Indonesia Tembus Angka 15,4 PersenIlustrasi petugas medis memeriksa kondisi pasien virus corona menggunakan APD. ANTARA FOTO/Ari Bowo Sucipto

Berdasarkan data yang dihimpun Satgas Nasional Penanganan COVID-19 pada Selasa (5/1/2021), kasus virus corona bertambah sebanyak 7.445 orang. 

Penambahan kasus tersebut memperbesar total jumlah orang yang terpapar COVID-19 di tanah air, sehingga mencapai 779.548 kasus. Jumlah ini tentu menjadi catatan penting bagi pemerintah untuk terus memperbaiki penanganan pandemik.

Baca Juga: [UPDATE] 7.445 Orang Indonesia Positif COVID-19 per Selasa 5 Januari

2. Jumlah pasien meninggal akibat COVID-19 yang dikubur meningkat 60 persen

Hari Ini Positifity Rate Indonesia Tembus Angka 15,4 PersenProses pemakaman salah satu jenazah COVID-19 di TPU Pondok Ranggon pada Selasa (16/9/2020). IDN Times/Aldila Muharma-Fiqih Damarjati

Pasien COVID-19 yang dinyatakan meninggal dunia pada hari ini bertambah sebanyak 198 orang. Berdasarkan penambahan ini, total jumlah orang yang meninggal dunia akibat terpapar COVID-19 di tanah air mencapai 23.109 kasus.

Provinsi yang memiliki kasus kematian terbanyak hari ini yaitu Jawa Timur 54 kasus, Jawa Tengah 53 kasus. Diikuti DKI Jakarta 19, Jawa barat Kalimantan Timur masing-masing 8 kasus.

Tak hanya Satgas COVID-19 Nasional saja yang memiliki data mengerikan tersebut, platform LaporCovid juga melaporkan laju pertambahan kematian pasien COVID-19 yang signifikan.

Dikutip laman resmi LaporCovid, jumlah kematian dari yang dikubur sejak adanya awal pandemik ini meningkat 60 persen.

Perubahan jumlah kematian kasus positif COVID-19 per 25 Desember 2020 tercatat sebanyak 1.536 orang. Sedangkan perubahan jumlah kematian terduga COVID-19 bertambah 604 orang, dan perubahan jumlah seluruh kematian terkait virus tersebut meningkat 2.140 orang.

3. Lapor COVID-19: Sejak Awal Pemerintah Tak Konsisten Hadapi Pandemik

Hari Ini Positifity Rate Indonesia Tembus Angka 15,4 PersenPresiden Jokowi pimpin rapat terbatas di Istana Merdeka pada Senin (19/10/2020) (Dok. Biro Pers Kepresidenan)

Melalui akun media sosialnya @LaporCovid pada 3 Januari 2020 lalu, mereka menganalisis kebijakan mantan Gubernur DKI Jakarta itu dari cuitan akun resminya di media sosial. Meski tak menggambarkan secara keseluruhan kebijakan Jokowi, tetapi apa yang diunggah presiden di akun resminya dapat membantu publik memahami respons pemerintah menghadapi pandemik yang hingga kini masih berlangsung.

Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kementerian Kesehatan pada 4 Januari 2020 lalu, sebanyak 772.103 terpapar COVID-19. Sebanyak 639.103 pasien berhasil sembuh dan 22.911 pasien meninggal dunia. Sedangkan, kasus aktif di Indonesia mencapai 110.089. 

LaporCovid-19 tak menampik, pandemik ini tidak dialami di Indonesia saja. Sejak  Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan sebagai pandemik global pada 1 Maret 2020, praktis hampir semua negara turut mengalami permasalahan serupa. 

"Namun, kedalaman dampaknya di tiap negara bisa berbeda-beda. Ada negara yang hanya memiliki kasus kecil dan tingkat kematian sangat rendah seperti Singapura yang hanya melaporkan 29 korban jiwa. Sementara, Vietnam mencatat ada 35 korban jiwa," kata LaporCovid-19. 

Bahkan, di saat beberapa negara lain sudah mulai berhasil mengendalikan pandemik, jelang pergantian tahun 2021, Indonesia justru tengah mengalami ledakan kasus baru dan kematian. 

"Perbedaan dampak di tiap negara ini sangat dipengaruhi oleh kebijakan dan respons cepat yang dilakukan oleh pemerintah, selain perilaku masyarakatnya," tutur mereka lagi.

Baca Juga: Faisal Basri Sebut Indonesia Belum Memasuki Gelombang II COVID-19

Topik:

  • Ilyas Listianto Mujib

Berita Terkini Lainnya