KASBI: Buruh Tak Peduli Hiruk Pikuk Politik yang Penting Upah Layak

Buruh minta pemimpin Indonesia harus memikirkan nasib rakyat

Jakarta, IDN Times - Serikat buruh yang tergabung dalam Konfederasi Kongres Aliansi Serikat Buruh Indonesia (KASBI) menilai, adanya isu people power saat momentum perayaan Hari Buruh Internasional atau May Day sangat berlebihan.

Pasalnya, mereka hanya ingin menyampaikan keluhan yang selama ini dirasakan terkait sistem perburuhan di Tanah Air.

“Rakyat yang penting hari ini adalah mereka mendapatkan pekerjaan, bagaimana mereka dapatkan upah yang layak dan memiliki tempat tinggal, dan bisa memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari,” kata Ketua Umum KASBI Nining Elitos di Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Rabu (1/5).

Nining mengaku, mereka tidak peduli terhadap situasi atau hiruk pikuk politik Tanah Air yang sedang bergejolak usai pemilu serentak.

“Terlalu naif bagi kami bahwa rezim hari ini melihat buruh turun ke jalan adalah sebagai people power,” tuturnya.

Menurutnya, people power akan bergerak dengan sendirinya bila pemerintah belum juga memberikan kejelasan terhadap nasib kaum buruh dan rakyat kelas bawah.

“Nah people power ini akan dilakukan oleh rakyat ketika rezim tidak lagi berpihak kepada rakyat, penindasan semakin masif, represif semakin masif, ruang demokrasi semakin tidak ada, itu pasti akan terjadi,” jelasnya.

Lebih jauh ia menegaskan, siapa pun yang menjadi pemimpin Indonesia harus lebih memikirkan nasib rakyat.

“Harus tunduk kepada apa yang menjadi kehendak rakyat bukan kehendak pesanan kaum pemodal, bukan pesanan kapitalis,” tegasnya.

Baca Juga: [LINIMASA] Gemuruh Jakarta di Hari Buruh

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya