Mengorek Harta Karun Laut Natuna yang Tengah Diusik Kapal Tiongkok

Natuna memiliki potensi kekayaan hewani dan energi melimpah

Jakarta, IDN Times - Kisruh mengenai adanya kapal berbendera Tiongkok di perairan Natuna membuat pemerintah Indonesia geram. Kekuatan militer pun dikerahkan untuk menjaga wilayah perairan yang masuk dalam Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia tersebut.

Setelah digali lebih dalam, perairan Natuna rupanya memiliki banyak kekayaan alam yang melimpah. Hal tersebut juga dibenarkan Menkopolhukam Mahfud MD.

"Daerah yang dimasuki (kapal Tiongkok) itu adalah daerah yang kaya dengan SDA laut. Berbagai jenis ikan yang mahal melimpah di sana. Dan itu adalah hak warga negara Indonesia seperti saudara juga berhak atas ikan dan pemanfaatan sumber daya laut yang ada di sana,” kata Mahfud di Kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Senin (6/1).

Lalu, apa saja sih kekayaan alam yang ada di laut Natuna?

1. Produksi perikanan Natuna menghasilkan puluhan miliar per tahunnya

Mengorek Harta Karun Laut Natuna yang Tengah Diusik Kapal Tiongkok(Kapal nelayan di Selat Lampa, Natuna) ANTARA News/Natisha Andarningtyas

Dikutip dari website Kementerian Kelautan dan Perikanan kkp.go.id pada tahun 2018, volume produksi perikanan tangkap di Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT) Natuna mencapai 1.000 ton dengan penjualan Rp27 miliar.

Sementara di 2019 (hingga September), volume produksi perikanan tangkap di SKPT Natuna mencapai 1.500 ton dengan penjualan mencapai Rp40 Miliar.

2. Tangkapan ikan di perairan Natuna meliputi ikan pelagis dan demersal

Mengorek Harta Karun Laut Natuna yang Tengah Diusik Kapal TiongkokPerahu nelayan Tambaklorok bersandar. IDN Times/Fariz Fardianto

Potensi perikanan tangkap di Provinsi Kepulaun Riau yang terbesar juga berada di perairan Natuna dengan tingkat pemanfaatan baru mencapai 4-6 persen dari total potensi Kabupaten Natuna yaitu 504 ribu ton/tahun atau 58,59 persen dari total potensi Provinsi Kepulauan Riau.

Hasil tangkapan laut tersebut antara lain meliputi ikan pelagis besar sejumlah 53 ribu ton/tahun, ikan pelagis kecil sejumlah 506 ribu ton/tahun, ikan demersal sejumlah 272 ribu ton/tahun, ikan karang sejumlah 17 ribu ton/tahun, lainnya (cumi, udang, lobster) sejumlah 10 ribu ton/tahun.

Baca Juga: Kapal Tiongkok Masuk Natuna, Jokowi: Tak Ada Tawar Menawar!

3. Perairan Natuna menyimpan sumber energi cadangan yang melimpah

Mengorek Harta Karun Laut Natuna yang Tengah Diusik Kapal Tiongkokpexels.com/Zukiman Mohamad

Selain sumber kekayaan hewani, perairan Natuna juga menyimpan banyak cadangan sumber energi seperi gas alam. Bahkan disebut-sebut terbesar di Asia Pasifik

Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times dari berbagai sumber, Blok Natuna D-Alpha menyimpan cadangan gas dengan volume 222 triliun kaki kubik (TCT). Jumlah tersebut tidak akan habis jika dipakai terus menerus selama 30 tahun mendatang.

4. Total kekayaan dari hasil gas alam dan minyak bumi di dalam perairan Natuna mencapai 517,5 triliun

Mengorek Harta Karun Laut Natuna yang Tengah Diusik Kapal TiongkokKRI Tjiptadi-381 yang beroperasi di bawah kendali Gugus Tempur Laut (Guspurla) Koarmada I menghalau kapal Coast Guard China saat melakukan patroli di Laut Natuna Utara, Kepulauan Riau. ANTARA FOTO/HO/Dispen Koarmada I

Sementara, potensi gas yang dapat terus dimanfaatkan sebesar 46 tcf (triliun cubic feet) atau setara dengan 8,383 miliar barel minyak.

Jika dihitung secara keseluruhan, total minyak bumi dan gas alam yang ada di dalam perairan Natuna mencapai 500 juta barel. Itu hanya dari hitungan volumenya saja. Jika di rupiahkan, nilainya sangat fantastis mencapai Rp 517,5 triliun dengan asumsi hitungan 75 US$ per barel dan kurs Rp13.800 per US$.

Baca Juga: Kisruh Natuna, PBNU Desak Pemerintah Tidak Lembek pada Tiongkok

Topik:

  • Umi Kalsum

Berita Terkini Lainnya