Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman Toleransi

Aksi Tarrant mencoreng Selandia Baru sebagai negara damai

Jakarta, IDN Times - Lemahnya literasi tentang toleransi dan kemanusiaan secara universal membuat aksi brutal yang dilakukan oleh pelaku penembakan umat Islam yang sedang melaksanakan ibadah salat Jumat di Selandia Baru terjadi.

Akademisi dari Universitas Malikussaleh, Aceh, Kamaruddin Hasan, menyebutkan bahwa aksi teror yang dipraktikkan oleh Brenton Tarrant terhadap umat Islam di Selandia Baru tersebut, menggambarkan bahwa dirinya tidak mampu memahami makna toleransi dalam dimensi yang lebih lebih luas (global).

1. Lemahnya sikap toleransi membuat tersangka nekat melakukan aksinya

Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman ToleransiANTARA FOTO/REUTERS/SNPA/Martin Hunter/pras

Oleh sebab itu ia menegaskan, perlu dibangunnya sebuah literasi toleransi secara universal agar kejadian serupa tidak kembali terulang.

“Semua yang ada di bumi ini memiliki nilai-nilai toleransi yang universal. Sikap dan sifat kemanusiaan dan kehidupan yang harmonis juga menjadi salah satu dasar bagi setiap penganutnya. Oleh karena itu, apa yang dipraktikkan oleh pelaku penembakan di masjid New Zealand adalah sebuah ketidakmampuan pelaku dalam memahami makna toleransi,” ujar Kamaruddin yang dikutip dari Antara, Minggu (17/3).

2. Komunikasi antar masyarakat dunia perlu dibangun untuk melawan aksi terorisme

Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman ToleransiANTARA FOTO/REUTERS/SNPA/Martin Hunter/cfo (REUTERS/STRINGER)

Seperti diketahui bersama, pelaku penembakan yang bernama Brenton Tarrant yang berasal dari Australia dan menyita perhatian internasional atas aksi brutalnya, menjadi persoalan sensitif yang harus dilihat secara menyeluruh dan lengkap serta satu perspektif dalam mencari solusinya.

Dalam konteks komunikasi internasional, perlu penyebaran ide yang menggunakan suatu proses komunikasi menuju kehidupan sosial yang harmonis serta toleransi terhadap individu ataupun masyarakat di berbagai negara. Di antaranya adalah menanamkan gagasan kepada individu dan masyarakat negara lain agar membenci aksi terorisme.

Baca Juga: [BREAKING] Serangan di Selandia Baru, Satu WNI Meninggal Dunia

3. Negara di dunia harus memperkuat hubungan diplomatiknya

Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman ToleransiIDN Times/Sukma Shakti

Selain itu, lanjut dia, setiap negara juga harus memperkuat hubungan diplomatik untuk memperluas pengaruh buruk paham dan aksi terorisme serta mewujudkan norma edukasi yang menuju kondisi toleransi dan menjunjung tinggi hak-hak dasar kemanusiaan yang bermartabat.

“Tujuan ini mempertajam cara pandang terhadap peristiwa yang masuk ke dalam ranah aksi terorisme. Karena terorisme merupakan kejahatan kemanusiaan terbesar yang harus diantisipasi secara cepat dan global serta mencegah berbagai faham radikalisme," katanya.

4. Tidak ada ajaran dalam sebuah agama yang membenarkan aksi terorisme

Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman ToleransiDoc. Istimewa/IDN Times

Dia menjelaskan, kasus penembakan ini menjadi contoh bahwa agama bukan menjadi simbol aksi terorisme semata.

"Selain itu, harus dipahami bersama pula bahwa terorisme sama sekali tidak identik dengan agama tertentu,” ujar dosen ilmu komunikasi Unimal tersebut.

5. Aksi ini mencoreng citra Selandia Baru yang dikenal sebagai negara damai

Penembakan di Selandia Baru Terjadi Karena Minim Pemahaman ToleransiTwitter/@ScottMorissonMP

Sebelumnya, Perdana Menteri Selandia Baru Jacinda Ardern mengatakan, aksi penembakan massal tersebut sebagai terorisme di saat damai yang terburuk di negara itu. Selandia Baru langsung menaikkan level ancaman keamanannya ke tingkat paling tinggi.

Tarrant dilukiskan sebagai tersangka yang merasa memiliki supremasi kulit putih berdasarkan aktivitas media sosialnya.

Gambar video mengenai serangan pada salah satu masjid itu disiarkan langsung di Facebook, dan satu "manifesto" yang mengecam para imigran sebagai "penyerbu" juga diunggah di jejaring melalui tautan yang terkait berita-berita di sosmed.

Baca Juga: [BREAKING] Kondisi Dua WNI Korban Penembakan di Selandia Baru Stabil

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya