Polri Pastikan Pelaku Kerusuhan Bukan Warga Asli Wamena

Sasaran aksi memang ditujukan kepada para pendatang

Jakarta, IDN Times - Polri memastikan pelaku kerusuhan yang terjadi di Wamena, kota di Kabupaten Jayawijaya, Papua, bukan penduduk asli setempat.

Hal tersebut berdasarkan hasil penyelidikan serta pemetaan yang dilakukan oleh Polri.

1. Warga asli setempat justru membantu para pendatang

Polri Pastikan Pelaku Kerusuhan Bukan Warga Asli WamenaANTARA FOTO/Marius Wonyewun

Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengungkapkan, warga asli Wamena justru banyak membantu para pendatang yang menjadi sasaran aksi biadab tersebut.

“Pelaku pembakaran bukan penduduk asli Wamena. Penduduk Lembah Baliem (penduduk asli Wamena) justru banyak membantu memberi perlindungan kepada para pendatang dengan mengamankan di rumah warga maupun gereja,” kata Dedi saat dikonfirmasi, Minggu (29/9).

Baca Juga: Di Forum PBB, Diplomat Asal Ambon Tegaskan Papua Bagian dari Indonesia

2. Sasaran aksi memang ditujukan kepada para pendatang

Polri Pastikan Pelaku Kerusuhan Bukan Warga Asli WamenaANTARA FOTO/Marius Wonyewun

Ia menjelaskan, sasaran aksi memang tidak ditujukan ke etnis tertentu, melainkan kepada pendatang di Wamena.

“Saat ini TNI Polri telah melakukan evakuasi warga pendatang, menggunakan berbagai moda transportasi termasuk pesawat Hercules ke beberapa kota di Papua, antara lain ke Jayapura,” jelasnya.

3. Polri jamin keselamatan para pendatang di Papua

Polri Pastikan Pelaku Kerusuhan Bukan Warga Asli WamenaANTARA FOTO/Iwan Adisaputra

Polri, kata Dedi, sangat menjamin keamanan di Wamena, tidak benar jika saat ini kondisi di Wamena tidak terkendali.

Selain itu Kepala Suku Lembah Baliem (Wamena) juga meminta para pendatang untuk tidak mengungsi karena yakin warga asli Wamena sangat mencintai para pendatang dan yakin para perusuh adalah kelompok di luar Wamena.

Hingga berita ini diturunkan, jumlah pengungsi yang telah tiba di Jayapura telah mencapai 3.213 orang, sementara yang masih tinggal di pengungsian berjumlah 543.

Mereka terbagi di 5 tempat yaitu di Lanud Silas Papare 101 orang, Rindam 104 orang, YON 751: 172 orang, Paguyuban Minang 106 orang, Musala Attaqwa 66 orang.

Baca Juga: 40 Warga Jawa Timur Perantau di Wamena Akhirnya Pulang

Topik:

  • Dwifantya Aquina

Berita Terkini Lainnya