Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan Budaya

Kota Surakarta mengantarkan Jokowi menjadi presiden

Jakarta, IDN Times - Kota Solo kembali menjadi sorotan publik usai nama Gibran Rakabuming Raka, putra sulung Presiden Joko “Jokowi” Widodo, digadang-gadang sebagai calon kuat bakal wali kota.

Solo bisa dikatakan sebagai kota yang menjembatani sang ayah untuk dapat menempati kursi orang terpenting di negeri ini. Dari kota inilah nama Jokowi mulai dikenal masyarakat luas lantaran dianggap berhasil mengubah wajah Solo menjadi kota pariwisata, kota budaya, dan kota batik.

Selain itu, apa lagi keistimewaan dan keunikan Kota Solo? Berikut ulasannya.

Baca Juga: 2 Anak Jokowi Masuk Radar Calon Wali Kota Solo, Gibran Paling Populer

1. Solo atau Surakarta?

Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan Budayainstagram.com/justteana

Solo dan Surakarta adalah dua nama untuk kota yang sama. Berdasarkan sejarah, Surakarta adalah sebuah keraton, sementara Solo adalah sebuah desa yang merupakan bagian wilayah Surakarta. Seiring keruntuhan keraton Surakarta karena pemberontakan, desa yang dahulu dikenal bernama Sala tersebut semakin familiar di masyarakat hingga saat ini.

Namun, yang perlu diingat adalah Solo merupakan nama julukan saja. Secara administratif, Surakarta merupakan nama resmi dari Kota Solo. Lazimnya sebutan resmi instansi pemerintahan, sekolah, gedung pelayanan, dan DPRD menggunakan nama Kota Surakarta.

2. Berpenduduk 499.337 jiwa

Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan Budayasurakarta.go.id

Berdasarkan data yang dihimpun IDN Times dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Kota Surakarta sebanyak 499.337 jiwa, dengan persentase distribusi penduduk menurut kecamatan bervariasi dari yang terendah sebesar 8,74 persen di Kecamatan Serengan hingga yang tertinggi sebesar 31,50 persen di Kecamatan Banjarsari.

Penduduk laki-laki Kota Surakarta sebanyak 243.296 jiwa dan perempuan 256.041 jiwa. Seks rasio penduduk Kota Surakarta adalah 95 yang berarti terdapat 95 laki-laki untuk setiap 100 perempuan.

3. Surakarta terkenal dengan batik khasnya

Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan BudayaIDN Times/Prayugo Utomo

Batik menjadi salah satu industri khas Surakarta. Sentra kerajinan batik dan perdagangan batik antara lain di Laweyan dan Kauman. Pasar Klewer serta beberapa pasar batik tradisional lain menjadi salah satu pusat perdagangan batik di Indonesia.

Selain Pasar Klewer, Surakarta juga memiliki banyak pasar tradisional, di antaranya Pasar Gedhe (Pasar Besar), Pasar Legi, dan Pasar Kembang.

4. Memiliki banyak tempat wisata alam dan sejarah

Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan Budayapariwisatasolo.surakarta.go.id

Surakarta juga dikenal sebagai daerah tujuan wisata yang biasa didatangi oleh wisatawan dari kota-kota besar. Biasanya wisatawan yang berlibur ke Yogyakarta juga akan singgah di Surakarta atau sebaliknya. Tujuan wisata utama kota Surakarta adalah Keraton Surakarta, Pura Mangkunegara, dan kampung-kampung batik serta pasar-pasar tradisionalnya.

Wisata-wisata alam di sekitar Surakarta antara lain Kawasan Wisata Tawangmangu, Kawasan Wisata Selo, Agrowisata Kebun Teh Kemuning, Air Terjun Jumog, Air Terjun Parang Ijo, Air Terjun Segoro Gunung, Grojogona Sewu.

Selain itu, di Kabupaten Karanganyar tepatnya di lereng Gunung Lawu terdapat beberapa candi peninggalan kebudayaan Hindu-Buddha seperti Candi Sukuh, Candi Cetho, dan Candi Monyet.

5. Dikenal sebagai kota yang memiliki keberagaman

Surakarta, Kota Jokowi dengan Keberagaman Agama dan BudayaANTARA FOTO/Mohammad Ayudha

Bangunan ibadah bersejarah di Surakarta beragam, yang mencerminkan keberagaman kepercayaan yang dianut oleh masyarakatnya. Mulai dari masjid terbesar dan paling sakral yang terletak di bagian barat alun-alun Utara Keraton Kasunanan Surakarta yaitu Masjid Agung Surakarta, yang dibangun sekitar tahun 1763 atas prakarsa dari Sunan Pakubuwana III, Masjid Al Wustho Mangkunegara, Masjid Laweyan yang merupakan masjid tertua di Surakarta.

Selain itu, ada juga Gereja St. Petrus di Jalan Slamet Riyadi, Gereja St. Antonius Purbayan, hingga tempat ibadah Tri Dharma Tien Kok Sie, serta Vihara Am Po Kian, dan Sahasra Adhi Pura.

Baca Juga: Ini Respons Jokowi soal Nama Gibran Masuk Bursa Calon Wali Kota Solo

Topik:

  • Sunariyah

Berita Terkini Lainnya