Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. (www.instagram.com/@kaesangp)
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Kaesang Pangarep. (www.instagram.com/@kaesangp)

Intinya sih...

  • Kaesang Pangarep berpotensi terpilih kembali sebagai Ketua Umum PSI karena hubungannya sebagai putra Presiden Jokowi dan adik Wapres Gibran.
  • Pengamat politik menyarankan PSI untuk mengangkat Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina guna mendongkrak elektoral pada Pemilu 2029.
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Arus Survei Indonesia (ASI), Ali Rifan, menilai, Kaesang Pangarep masih berpotensi terpilih kembali sebagai Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Menurut dia, Kaesang masih punya kans besar karena sosoknya yang merupakan putra bungsu Presiden ke-7 RI, Joko "Jokowi" Widodo sekaligus adik kandung dari Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka.

Penetapan Kaesang menjadi Ketua Umum PSI diumumkan dalam acara Kopdarnas PSI yang digelar di The Ballroom Djakarta Theater, Senin (25/9/2023). Kala itu, Kaesang baru ditetapkan sebagai kader selama dua hari. PSI kemudian mengangkat Kaesang sebagai Ketua Umum menggantikan Giring Ganesha.

"Terkait dengan calon Ketum PSI mendatang, kans Kaesang masih kuat. Ini karena ia putra mantan presiden dan adik seorang wapres," kata dia saat dihubungi IDN Times, Kamis (15/5/2025).

"Meskipun kegagalan PSI masuk ke Senayan waktu di Pemilu 2024 lalu tentu perlu ada evaluasi," sambung dia.

1. PSI diusulkan angkat Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina

Presiden ke-7 Joko "Jokowi" Widodo. (IDN Times/Larasati Rey)

Ali Rifan mengusulkan, jika ingin mendongkrak elektoral pada masa Pemilu 2029 mendatang, PSI harus mempertimbangkan untuk mengangkat Jokowi sebagai Ketua Dewan Pembina.

"Masukan saya, kalau PSI mau benar-benar strong, Presiden ke-7 Joko Widodo perlu masuk sebagai Ketua Dewan Pembina. Jokowi meski sudah tidak menjabat presiden, basisnya masih kuat dan mengakar," kata dia.

Lebih lanjut, dia mengapresiasi mekanisme penjaringan Ketua Umum PSI dengan menggelar Pemilu Raya, di mana setiap kader punya satu hak suara untuk memilih figur ketua umum.

"Ini termasuk terobosan baru dan bisa menjadi diferensiasi dengan partai-partai lainnya," kata Ali Rifan.

2. PSI jadi partai super TBK

Konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sebelumnya, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PSI memastikan akan menjadi partai super terbuka (TBK) jelang kongres dan Pemilu Raya untuk memilih ketua umum baru.

Nantinya, setiap kader PSI punya satu hak suara untuk memilih calon ketua umum yang akan bertanding.

"Ini adalah salah satu langkah kami untuk mulai menjadi apa yang kami sebut sebagai partai super terbuka, partai super TBK. Partai perseorangan, partai milik anggotanya, bukan partai milik elit tertentu saja. Kurang lebih itu dasar pemikirannya," kata Wakil Ketua PSI, Andy Budiman dalam konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat, Selasa (13/5/2025).

Andy menjelaskan, terdapat sejumlah syarat yang harus dipenuhi untuk menjadi calon Ketua Umum PSI.

Pertama, yang bersangkutan merupakan kader dan memegang kartu tanda anggota (KTA) PSI. Namun, tidak ada syarat minimal berapa lama menjadi kader.

"Yang paling penting dia punya visi dan misi yang sama dengan PSI dan itu ditunjukkan dengan kesediaan menjadi anggota PSI," kata dia.

Syarat selanjutnya, terkait dengan dukungan dari akar rumput. Bakal calon Ketua Umum PSI yang mendaftar harus mendapatkan minimal lima dukungan Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) yakni jajaran pengurus di tingkat provinsi dan minimal 20 dukungan dari jajaran Dewan Pimpinan Daerah (DPD) yang merupakan jajaran di kabupaten/kota.

"Nanti steering committee (SC) akan memeriksa kelengkapan dokumen tadi, misalnya tentang syarat-syarat tadi apakah betul DPW yang bersangkutan atau DPD yang bersangkutan sudah memberikan dukungan resmi," kata Andy.

"Jadi setiap DPW dan DPD itu hanya boleh memberikan satu rekomendasi. Misalnya DPW DKI Jakarta memberikan dua surat rekomendasi, itu gak boleh," sambung dia.

3. Berbagai tahapan panjang

Konferensi pers di Kantor DPP PSI, Jakarta Pusat (IDN Times/Yosafat Diva Bayu Wisesa)

Sekretaris SC Pemilu Raya sekaligus Juru Bicara DPP PSI, Beny Papa, mengungkap berbagai tahapan panjang yang harus dilalui. Mulai dari penjaringan kader, pendaftaran bakal calon Ketua Umum PSI hingga pemungutan suara.

PSI sendiri saat ini masih melakukan proses verifikasi ke anggotanya yang masih aktif untuk menentukan jumlah DPT yang punya hak suara. PSI sendiri secara khusus telah membuka masa pendaftaran keanggotaan baru yang akan ditutup pada 3 Juli 2025.

"Jadi, yang kami hormati seluruh masyarakat Indonesia yang akan mendaftar dan berkenan untuk bergabung dengan PSI, kami buka dan akan ditutup pada tanggal 3 Juli yang akan datang, dan itu akan juga sekaligus mengikuti Pemilu Raya yang akan kita laksanakan," ucap Beny.

Tahapan selanjutnya, PSI membuka masa pendaftaran bakal calon ketua umum pada 13 sampai 31 Mei di Basecamp DPP PSI pada pukul 09.00 sampai 18.00 WIB.

Kemudian, pada 18 Juni 2025, akan dilakukan pengumuman calon ketua umum PSI yang akan berlaga. Selanjutnya, 19 Juni sampai 11 Juli, PSI memberikan waktu kepada para calon ketua umum yang sudah diumumkan untuk memperkenalkan diri, melakukan dialog khususnya dengan para anggota PSI untuk memaparkan visi-misi dan konsep untuk partai ke depan.

"Jadi, kami serahkan kepada calon ketua umum untuk mendesain sendiri bagaimana bentuk kampanye yang akan mereka-mereka laksanakan. Kemudian, per tanggal 10 Juli 2025, kami juga akan menetapkan daftar pemilih tetap," kata Beny.

Tahapan pemungutan suara untuk memilih ketua umum PSI digelar mulai 12 hingga 19 Juli 2025, itu adalah masa pencoblosan untuk memilih calon ketua umum yang sudah diumumkan.

Terakhir, Ketua Umum PSI terpilih akan diumumkan pada Kongres PSI yang akan dilaksanakan di Solo, Jawa Tengah pada 19 Juli 2025.

"Sekali lagi, pengumuman hasil Pemilu Raya akan dilaksanakan pada tanggal 19 Juli bertepatan dengan Kongres PSI," tegas dia.

Editorial Team