Gara-gara Cuitan tentang Papua, Paspor Jurnalis BBC Ditahan

03 Feb 2018, 16:57 WIB

Antara Foto/Muhammad Adimaja

Jakarta, IDN Times - Pihak Imigrasi Indonesia menahan paspor seorang jurnalis BBC asal Australia, Rebecca Alice Henschke, karena cuitannya di Twitter tentang Papua dianggap menimbulkan persepsi buruk terhadap pemerintah.

"Tindakan keimigrasian yang dilakukan adalah menahan paspor yang bersangkutan sampai dengan proses pemeriksaan selesai dilakukan," kata Kabag Humas dan Umum Ditjen Imigrasi Agung Sampurno dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Sabtu (3/2).

Rebecca bersama tim dari BBC, menurut abc.net.au, sebelumnya telah mendapatkan izin untuk meliput wabah campak dan gizi buruk di Papua. Namun ia kemudian ditahan untuk dimintai keterangan terkait cuitannya tentang Papua.

1. Apa yang dicuitkan Rebecca?

Default Image IDN

Rebecca diketahui mencuit tentang Papua di akun Twitternya pada Kamis (1/2). Saat itu ia mengunggah tiga cuitan, salah satunya berisi kalimat, "Children in hospital eating chocolate biscuits and that's it."

2. Cuitan Rebecca diangggap tidak berimbang

Default Image IDN

Agung Sampurno mengatakan cuitan Rebecca tersebut tidak berimbang dan menyinggung pemerintah dan masyarakat Indonesia yang selama ini banyak membantu masyarakat Papua.

"Serta mencederai profesi jurnalis yang harus berimbang dalam pemberitaan berdasarkan fakta yang ada," kata Agung.

3. Keterangan foto tidak sesuai fakta

Kapendam XVII/Cenderawasi Kolonel Inf Muhammad Aidi mengatakan ada cuitan Rebecca yang tidak sesuai dengan fakta. Pada salah satu cuitannya, Rebecca menulis "This is the aid coming in for severely malnourished children in Papua - instant noodles, super sweet soft drinks and biscuits."

Pada cuitan tersebut Rebecca menyertakan foto air mineral dalam dus dan minuman dalam botol yang masih dibungkus plastik. Padahal, menurut Muhammad Aidi, makanan dan minuman tersebut bukanlah bantuan untuk warga Asmat.

"Yang difotonya di dermaga speed itu bukan sumbangan, itu barang barang dagangan dari pedagang yang kebetulan ada disitu," kata Aidi.