Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi gempa (unsplash.com/Anastasia R.)
ilustrasi gempa (unsplash.com/Anastasia R.)

Intinya sih...

  • Guncangan lemah hingga sedang dirasakan di sejumlah kabupaten di Bali dan Jawa Timur

  • Empat rumah di Sumenep mengalami kerusakan dinding tanpa laporan korban jiwa

  • BNPB mengimbau warga agar tetap tenang, waspada terhadap gempa susulan, dan memantau perkembangan dari sumber terpercaya

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Jakarta, IDN Times - Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, diguncang gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,5 pada Rabu (1/10/2025) malam sekitar pukul 23.49 WIB.

Pusat gempa berada di 50 kilometer (km) sebelah tenggara Kabupaten Sumenep pada kedalaman 11 km. Meski begitu, gempa tersebur tidak berpotensi tsunami

Sebagai respons awal, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) langsung berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) yang berada dalam radius pusat gempa.

1. Guncangan lemah hingga sedang di sejumlah kabupaten

Dampak gempa bumi di Banyuwangi. (Dok. Pemkab Banyuwangi).

Guncangan lemah hingga sedang selama 3-5 detik dirasa sejumlah kabupaten/kota wilayah Provinsi Bali, meliputi Gianyar, Buleleng, Tabanan, Denpasar, san Kuta.

Sementara, di Provinsi Jawa Timur, guncangan kuat selama 3-20 detik dirasa oleh kota/kabupaten Surabaya, Banyuwangi, Situbondo, Probolinggo, Gresil, Mojoketo, juga Pulau Madura.

2. Empat rumah di Sumenep alami kerusakan

ilustrasi tembok retak (unsplash.com/Vladislav Nikonov)

Berdasarkan hasil pantauan sementara, per pukul 01.00 WIB sebanyak empat rumah di Kabupaten Sumenep alami kerusakan dinding. Kondisi dinsing roboh dan puing berserakan di tanah.

Sampai saat ini, belum ada laporan mengenai korban jiawa. BNPB menyatakan akan terus berkoordinasi dengan instansi gabungan.

3. Imbauan kepada warga agar tetap tenang dan waspada

ilustrasi waspada (vecteezy.com/Napong Rattanaraktiya)

BNPB mengimbau warga agar tetap tenang, tidak panik, dan waspada terhadap potensi gempa susulan.

Sebagai bentuk siaga, masyarakat diminta mencari tempat aman, menghindari bangunan berpotensi roboh, hingga mematikan aliran listrik, gas, dan air.

Masyarakat juga diminta untik tidak terpancing oleh informasi yang belum terverifikasi dan tetap memantau perkembangan dari kanal terpercaya.

Editorial Team